Kamis, 19 Juli 2018

Memuliakan Allah dalam Segala Hal

Mg. ke-8 Sesudah Pentakosta: Baca: 1 Korintus 10:28-11:7; Matius 16:24-28

Makan, Minum, atau Apa saja yang Kamu Lakukan, Lakukan semua untuk Memuliakan Allah

Anda lihatkah bagaimana dari pokok yang ia hadapi (makan dan minum) Paulus menarik kesimpulan umum, sebuah tujuan hidup istimewa bagi semua kita yaitu Allah harus dimuliakan di dalam segala sesuatu... Sebab jika kita "terang" dan "ragi" dan "bercahaya" serta "garam" -- kita harus menerangi bukan menjadi gelap, mengikat bukan melepas, menarik orang belum percaya bukan membuat mereka menjauh. Jadi mengapa Anda menyebabkan mereka menjauh yang seharusnya datang kepada Anda?... Jadilah peniru-peniru Kristus... Inilah prinsip Kekristenan yang paling sempurna... tonggak penting... yaitu mengupayakan segala sesuatu untuk manfaat bersama... Sebab tidak ada hal yang lebih mungkin membuat orang ingin mengikut dan meniru Kristus selain memerhatikan sesamanya... Jadi, Anda saudara, meski Anda harus tanpa makanan, meski harus sampai tidur tanpa alas, kendati harus makan debu dan meratap, tetapi jika Anda berbuat baik kepada orang lain, Anda sesungguhnya melakukan perkara besar.
(St. John Chrysostom, Homily XXV tentang 1 Korintus X. 3, 4. B#56, pp. 145-146

Jadilah Peniru ku, sebagaimana aku meniru Kristus

Marilah kita menjadi seperti Kristus, sebab Kristus telah menjadi seperti kita. Marilah kita menjadi allah-allah oleh karena Dia, sebab Ia demi kita telah menjadi manusia. Ia menanggung kepada diri-Nya derajat yang rendah supaya Ia boleh memberi kita derajat tinggi. Ia telah menjadi miskin supaya melalui kemiskinan-Nya kita boleh menjadi kaya (2 Kor. 8:9). Ia mengambil untuk diri-Nya rupa seorang hamba (Fi;. 2:7) supaya kita boleh dilepaskan dari perbudakan (Rm. 8:21). Ia turun supaya kita boleh bangkit. Ia dicobai supaya kita boleh belajar untuk mengatasi dan menang. Ia ditolak supaya... kita boleh diberikan kehormatan. Ia mati supaya Ia boleh menyelamatkan kita dari kematian. Ia naik ke surga supaya kita yang terkapar dalam dosa boleh diangkat naik ke dalam Dia.
(St. Gregory of Nazianzus, On the Holy Pasch, Sermon 2, V, B#25, Vol. 2, p. 220).

Dikutip dan diterjemahkan dari Buku:The Bible and the Holy Fathers for Orthodox. Compiled and edited by Johannes Manley with a foreword by Bishop Kallistos of Dioklela (Monastery Books, Mnlo Park, California, 1990).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar