Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Tiga permohonan pertama menyangkut kebesaran Allah; kini tiga permohonan berikutnya menyoroti kelemahan dan kebergantungan kita.
Berikan kami hari ini makanan kami yang secukupnya. Pertama kita memohon penyediaan, sambil mengingatkan diri kita bahwa tak ada apa pun yang kita butuh, termasuk yang paling rutin dan mendasar, pernah datang kepada kita tanpa Allah.
Ampunilah kami kesalahan kami. Lalu kita minta Allah mengampuni kesalahan kita. Dalam Alkitab dosa digambarkan sebagai hal najis, pemberontakan, tidak mencapai sasaran, menyimpang dari jalan. Mengapa di sini disebut sebagai utang (arti harfiah)? Sebab inilah doa yang dapat dipakai oleh anak-anak Allah. Dosa adalah utang kasih dan ketaatan tanpa batas kepada Bapa, dan kita perlu terus menerus memohon agar diampuni dari kegagalan kita membayarnya: yaitu, membayar kasih dan ketaatan kepada Allah. Mengapa orang beriman yang sudah dibenarkan dalam Kristus masih perlu berdoa seperti ini? Jawabnya ialah dosa yang selalu kita buat baik berbentuk pengabaian maupun pelanggaran mengganggu dan merusak relasi kita dengan Bapa. Seperti anak yang hilang tidak dapat menikmati hubungan dengan bapanya kecuali pulang dan minta ampun, demikian juga kita. Pengampunan dalam pengadilan Allah berlaku sekali untuk seterusnya, tetapi dalam keluarga Allah pengampunan harus dialami berulang kali. Dan orang yang sadar bahwa ia hidup dalam kemurahan Allah yang berkesinambungan akan secara sadar mengampuni orang lain.
Jangan bawa kami ke dalam pencobaan. Doa ini bukan meminta agar kita diluputkan dari pencobaan yang terlalu berat, tetapi dari si Jahat dan kejahatan (Yunaninya dapat diterjemahkan dengan kedua pilihan itu).sadar tentang kelemahan kita kita mohon Allah menjaga kita dari kemalangan dan keruntuhan rohani.
Tuhan, tunjukkan aku bagaimana menolak dalam iman atau luput dari situasi ini…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar