Mazmur 42:6, 11
Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit rohani yang oleh orang abad pertengahan disebut accidie? Hal itu adalah sesuatu yang ditakuti oleh semua para pekerja Kristen sesudah gebrakan pertama entusiasme pudar. Ia adalah sebentuk kemalasan tetapi bukan di tingkat jasmani. Ia adalah apatisme jiwa. Ia menampilkan diri dalam berbagai bentuk pikiran yang keras dan roh yang lelah yang sering disebabkan oleh keterlukaan dan kekecewaan.
Orang dengan accidie telah menjadi sinis tentang ideal, entusiasme, dan pengharapan yang kuat. Kepada orang muda mereka melihat dengan rasa kasihan dan berkata, “Nanti lihat mereka pasti belajar,” maksudnya bahwa orang muda itu pun kelak akan belajar menjadi berpikiran keras di hati juga. Sekali waktu orang-orang tadi terlihat bersemangat, dan penuh harap. Tetapi tidak terjadi apa-apa, atau mereka terluka, dan kini mereka melindungi diri dari kepedihan lebih lanjut dengan membangun sikap sinis dan letih itu.
Jika mereka adalah para pekerja gereja, mereka bekerja secara mekanis, mereka sekadar maju melalui kegiatan rutin sebab sesungguhnya terang mereka telah hilang dan mereka tidak lagi berharap akan terjadi sesuatu yang mengasyikkan. Mereka merasa bahwa mereka tahu dari pengalaman hal-hal menarik tidak terjadi, dan selesai sampai di situ. Jadi mereka hanya maju tertatih-tatih, tanpa berharap apa pun dan tidak menerima apa-apa.
Tetapi Tuhan tidak mengutus kita ke pekerjaan-Nya agar tidak terjadi apa pun. Firman-Nya dimaksud untuk berdampak; firman diutus agar menghasilkan sesuatu. Kita tidak boleh menerima sikap tak berpengharapan, dan mental kalah. Sebaliknya kita harus meminta dan mengharapkan perkara-perkara besar dari Allah.
Allah telah memberikan masing-masing kita suatu pelayanan. Apa pelayanan Anda? Apa pengharapan dan permohonan Anda dalam kaitan dengan pelayanan Anda?
Berdoalah untuk orang Kristen yang kalah (barangkali termasuk Anda) dan cari jalan keluarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar