Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada
perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul,
tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman
yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. - Hakim-hakim 13:3-4
Malaikat
Tuhan memberitahu istri Manoah bahwa ia akan mendapat seorang putra yang akan
hidup sebagai seorang nazir. Ia akan dibaktikan khusus untuk Allah dan
menjalani berbagai aturan yang menjadi tanda fakta itu: menjauhi minuman keras
dan tidak boleh cukur. Selain itu, istri Manoah pun harus menjauhi minuman
keras dan makanan yang tidak halal. Hanya sekali itu dalam Alkitab seorang
calon ibu diberi petunjuk sejelas itu. Istri Manoah bisa saja bertanya mengapa
ia diberi larangan itu. Jika ia lakukan itu, jawabnya adalah, “Karena Aku
berkata demikian.”
Allah membuat aturan. Ia tidak harus
menjelaskan alasannya. Tugas kita adalah menaati. Allah tidak memberitahu istri
Manoah mengapa Ia memberi petunjuk tertentu seperti juga Ia tidak menjelaskan
kepada Gideon mengapa ia harus mengurangi pasukannya sampai hanya sekelompok
kecil. Kita bisa menduga-duga, tetapi akhirnya kita hanya berpegang pada
prinsip bahwa Allah anugerah berhak membuat aturan.
Andai kita berkata, “Tetapi Allah,
masakan Engkau ingin aku melakukan itu – tidak beralasan,” kita mungkin tidak
akan menerima jawaban kecuali gema perkataan Allah dalam hati nurani kita.
Seringkali kesombongan membuat kita menanyakan alasan dan membuat kita enggan.
Adam dan Hawa mempertanyakan alasan perintah Allah dan akhirnya tidak taat.
Iblis yang mencobai mereka, akan mencobai kita juga dengan cara yang sama.
Istri Manoah tidak menanyakan penjelasan, ia taat saja, dan ia menerima berkat
yang telah Allah rencanakan bagi mereka.
Andai
aku yang diminta Maria (Yoh. 2:5), apa reaksiku?
Tuhan, tolongku memercayai kasih-Mu bahkan
ketika Engkau tidak memberiku alasan apa pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar