Aku berseru dengan segenap hati; jawablah aku, ya TUHAN! Ketetapan-ketetapan-Mu hendak kupegang. Aku berseru kepada-Mu; selamatkanlah aku! Aku hendak berpegang pada peringatan-peringatan-Mu. Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu. -- Mazmur 119:145-147
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. -- Filipi 4:6-7
Tantangan dan kesukaran hidup adalah kesempatan untuk kita lebih sungguh mencari Allah --.persis seperti pohon mengirimkan akar-akarnya lebih dalam di musim kering. Itulah kesempatan untuk iman kita diuji dan diri kita disejatikan, untuk perspektif doa dan perenungan firman kita beralih fokus dari diri sendiri ke pribadi Allah dan penyataan firman-Nya, untuk prioritas kita diubah dari dunia ini ke kerajaan-Nya. Kesempatan untuk mencari Tuhan dalam doa dan perenungan firman -- mencari diri Tuhan sendiri -- lebih dari sekadar sebagai pemberi berkat-kuat-sehat-hikmat perlu kita kembangkan tanpa bergantung pada senang atau susah sikon kita. Saat kita membaca firman mintalah pencerahan Roh, saat kita berdoa doalah sesuai pencerahan yang kita terima dalam perenungan firman, mintalah pertolongan Roh agar kita boleh berjumpa Tuhan ketimbang hanya tahu atau mengerti kognitif atau merasa nyaman karena telah melakukan kebiasaan keagamaan -- carilah Tuhan sampai Ia sungguh kita jumpai dan perspektif serta diri kita -- ditobatkan ulang, diubahkan.
Bapa surgawi, terima kasih bahwa doa dan firman bukan sekadar cara tetapi boleh sungguh menjadi relasi nyata kami dengan Engkau, Engkau dengan kami. Tolong kiranya Roh-Mu menolong kami mengakarkan kehidupan kami dalam sumber-sumber-Mu melalui perjumpaan-perjumpaan nyata dalam firman dan doa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar