... Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."... -- Kejadian 1 & 2
Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. -- Amsal 8:27-31
Apa kesimpulan kita tentang kata (firman) Allah dari Penciptaan? Pasti bahwa kata-kata Allah itu berkuasa. Juga berhikmat karena dapat kita lihat betapa rumit namun serasi semua yang dicipta oleh kata-kata Allah itu. Mari kita selidiki lebih jauh berbagai hal terkait dengan kata-kata Allah yang juga merupakan sifat hakikinya bersama dengan sifat kuasa dan hikmat ini. Sudah kita perhatikan bahwa penciptaan melibatkan kegiatan Roh Allah. Maka kekuasaan kata-kata Allah harus dipahami berbarengan dengan aktivitas Roh di dalam kata-kata Allah. Ini dapat juga dimengerti dalam ungkapan yang sering diperdengarkan dalam nubuatan para nabi bahwa "kecemburuan TUHAN akan melaksanakan" apa yang di-kata-kan dalam nubuat bersangkutan. Kecemburuan Tuhan ini tentu berhubungan dengan kasih-setia-Nya yang menginginkan agar umat-Nya mengalami shalom dan merespons Dia dalam kasih yang setia juga. Maka kecemburuan Tuhan juga berkait dengan sifat adil, benar dan kudus Tuhan. Jadi kata-kata Allah (firman Allah) selalu berkuasa, berhikmat, penuh kasih, adil, benar, kudus. Mari kaitkan dengan kata-kata kita manusia. Ajaran tentang kuasa dalam -- seperti memperkatakan dan/atau mengklaim hal, seperti: sehat, kaya, pintar, berhasil, dlsb. yang diyakini berkuasa sesungguhnya ada benarnya namun harus benar-benar dipraktikkan dengan prinsip di atas: sejauh hal tersebut serasi-sesuai sifat-sifat firman Allah yang kasih, adil, benar, kudus, setia, dan bukan semata mau-mau kita sendiri berdasarkan spiritualitas egoistis kita. Jadi memang orang percaya harus tidak malu berkata-kata tentang Kristus (bersaksi), bicara benar, menggarami, mengoreksi, membangun orang lain, tidak bicara hal yang gelap, tidak benar, kosong. Juga kita boleh berdoa dalam semangat mengklaim kebenaran janji-janji firman untuk keseharian kita sejauh itu kita lakukan bukan seolah doa/kata-kata kita berkekuatan mantra/jampi melainkan iman-harap-kasih kita memastikan kata-kata doa klaim kita itu sungguh melekatkan diri kepada kecemburuan kasih Tuhan untuk kita. Jadi kata-kata klaim kita berkuasa sejauh itu sesuai kata-kata Allah dan kita hidupi.
TIPS: Banyak tips di atas yang perlu diresapi secara kritis dan direspons.
Doa & Syafaat: Kita hendaknya berani belajar berdoa yang kaya sifat penyembahan, pengakuan, penyerahan, keberanian menempatkan diri sendiri, keluarga, gereja, komunitas di dalam apa yang kata-kata Tuhan bicarakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar