Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus -- dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu--dia, yaitu buah hatiku--. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. -- FIlemon 1:8-16
Pendekatan, imbauan, pernyataan yang Paulus lakukan untuk membimbing Filemon mengoperasikan kasih Kristen ini menggemakan apa yang telah ditempuh oleh Kristus sendiri. Demi untuk membebaskan umat-Nya dari perbudakan dosa Yesus Kristus rela tidak mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Allah dan menempuh jalan perendahan, kehinaan bahkan penderitaan sampai mati. Paulus yang di dalam Kristus adalah rasul dan yang sebenarnya memiliki hak untuk memerintah atau menuntut Filemon mengampuni dan menerima kembali Onesimus, tidak menggunakan wewenang kerasulannya melainkan merendah -- sebagai orang yang dipenjara karena Kristus, sudah tua, meminta Filemon menerima balik Onesimus. Di samping berpijak pada prinsip persaudaraan Kristen, Paulus juga ingin agar Filemon bertindak karena kasih yang rela bukan karena paksaan. Ada dua hal baru dalam imbauannya yang melengkapi pendekatan ini. Sebagaimana Filemon telah mengalami perubahan hidup oleh injil yang diimaninya demikian juga Onesimus telah mengalami perubahan. Meski nama Onesimus berarti berguna tetapi kelakuannya yang menyebabkan ia lari dari Filemon adalah tidak berguna (Yun.: achrestos), tetapi sejak ia mengenal Christos melalui pelayanan Paulus, Onesimus sungguh telah menjadi sesuai namanya yang berarti berguna, atau memberi manfaat (Yun.: euchrestos). Perhatikan ejaan mirip antara a-chrestos, eu-chrestos dan Christos! Sejak perubahan itu ia menjadi berguna untuk Paulus di penjara. Maka dengan mengirimkan kembali Onesimus kepada Filemon sesungguhnya Paulus menempuh jalan merugi sebab ia lebih rela tidak terus dilayani demi mengupayakan pemulihan Onesimus dengan Filemon. Hal lain yang menguatkan imbauannya ialah Paulus mengajak Filemon melihat dan menilai hal-hal yang telah terjadi di masa lampau dalam perspektif penyelenggaraan Allah, yaitu pelarian Onesimus menjadi cara Allah mempertemukan dia dengan Injil melalui Paulus, supaya sesuai namanya Onesimus sungguh menjadi orang yang berguna baik kepada Paulus maupun kepada Filemon.
Apabila Kristus sungguh di pusat kehidupan pribadi, keluarga dan gereja kita mestinya terjadi aliran-aliran pelayanan dan kegunaan di antara kita/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar