Dua ayat yang berbicara tentang keselamatan ini menimbulkan beberapa pertanyaan. Sesungguhnya keselamatan itu kini masih kita nantikan untuk dinyatakan di zaman akhir, atau sudah kita capai sekarang ini? Apakah keselamatan hanya menyangkut jiwa dan tidak mencakup tubuh juga?
Kita perlu memikirkan jawaban atas kedua pertanyaan ini dengan mempertimbangkan pertama, apa / siapakah manusia. Manusia diciptakan Tuhan Allah dalam keberadaan tubuh dan jiwa yang menyatu. Hanya memiliki salah satunya saja bukanlah manusia yang hidup dan utuh. Meski secara kasar dapat dibedakan namun tubuh dan jiwa saling berinteraksi sedemikian menyatu hingga tiap manusia mengalami dirinya dan dialami oleh pihak lain sebagai tubuh-jiwa yang utuh. Pengaruh dosa atas manusia pun berlaku atas manusia seutuhnya, jiwa dan tubuh kita kini membawa akibat-akibat buruk dan jahat dari kedosaan kita. Maka yang butuh diselamatkan adalah kita seutuhya, tubuh-jiwa kita harus diselamatkan. Penyelamatan dari Allah yang diwujudkan oleh kematian-kebangkitan-kenaikan-kedatangan kedua Yesus Kristus serta diimplementasikan oleh Roh Kudus pasti menjawab kebutuhan ini. Ketika Tuhan Yesus melayani di dunia ini berbagai kelepasan diberlakukan-Nya -- kelepasan dari roh-roh jahat, penyakit, kematian, dosa dan akibatnya.
Kedua, keselamatan yang Allah kerjakan itu berproses paling tidak dari penjelmaan Putra Allah menjadi Yesus Kristus, kehidupan-kematian-kebangkitan-kenaikan-kedatangan-Nya kelak. Kenyataan keselamatan dalam diri manusia pun berproses dalam karya Roh Kudus menyatukan orang percaya ke dalam Yesus Kristus -- ada unsur dan tahap kita beriman-bertobat sebagai respons kepada panggilan Injil, dilahirkan kembali, dibenarkan, diampuni, diangkat menjadi anak, dibasuh oleh darah Yesus, dikuduskan, diserupakan dengan Yesus Kristus dalam kita menghasilkan buah Roh sampai akhirnya pada kedatangan-Nya kembali kita dimuliakan.
Maka keselamatan yang orang percaya alami sekarang ini adalah proses menuju tahap akhir kesempurnaan keselamatan dalam kemuliaan kelak, Namun begitu, dengan menghidupi penuh pemercikan darah Yesus, pengudusan Roh, pengharapan warisan, ujian iman, kasih dan sukacita, sesungguhnya kita sedang mengalami yang kekal dan nanti itu secara bertahap namun riil dan signifikan di sini dan kini. Kita sedang diubahkan dari kemuliaan yang satu ke kemuliaan berikutnya (2 Korintus 3:18; Yohanes 1:16). Terutama memang inilah keselamatan moral-spiritual dari jiwa kita namun dalam ajaib anugerah-Nya juga kita bisa mengalami cicipan kebangkitan tubuh nanti dalam wujud tubuh yang berfungsi baik dan sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar