Ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." -- Lukas 3:21-22
Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" -- Ibrani 1:5
Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk." -- Mazmur 2:7-9
Nas ini -- kembali dalam rangkaian pasangan yang sejajar -- menyatakan perkataan Raja yang Diurapi Allah, Raja Mesias. Perkataan-Nya mengulang apa yang Allah katakan kepada-Nya, yaitu ketetapan TUHAN sendiri dan bukan perkataan-Nya sendiri (Yohanes 12:49), mengenai beberapa hal tentang hakikat-Nya, tugas-Nya dan keberhasilan yang akan Ia capai.
Pertama, Ia sang Raja Mesias ini diperanakkan oleh Allah sendiri dan karena itu Ia adalah Anak Allah, dan itu terjadi dalam "hari ini" Allah -- yaitu kekekalan. Berbagai istilah seperti diperanakkan, anak, hari ini bisa salah kita pahami jika dibaca dalam keterbatasan waktuwi kita. Kita perlu ingat bahwa sang Anak yang adalah Raja Mesias ini sedang menceritakan apa yang terjadi di surga kekal. "Diperanakkan" menunjuk kepada kesehakikatan Dia dengan Bapa-Nya, natur-Nya sama dengan natur Allah. Ini bukan bicara tentang Allah yang punya anak karena hubungan seksual. Ini juga bukan bicara tentang modus lain Allah yang itu-itu juga -- melainkan bicara bahwa Pribadi Anak adalah se-natur-se-hakikat Keallahan dari Pribadi Allah Bapa. Demikian juga "Hari ini" kekal itu menjadi dasar bagi deklarasi peneguhan selanjutnya sesudah pembaptisan Yesus, ketika Ia terlihat mengalami transfigurasi, pada kebangkitan dan kenaikan-Nya dan seterusnya kini dalam kemuliaan.
Allah telah menetapkan bahwa Raja sejatinya, kuasa pemerintahan sesungguhnya adalah di dalam dan melalui pemerintahan Injil penyelamatan sang Anak -- Ia akan meminta bangsa dan suku bangsa yang menjadi milik pusaka kekal-Nya, dan akan menghancurkan total pemberontakan bangsa dan suku bangsa bagaikan tembikar dihancur-luluhkan dengan gada besi.
Dalam minggu sengsara ini hendaklah kita bersyukur bahwa Kristus kita sungguh dari Tuhan Allah, bahwa penderitaan-Nya adalah cara ajaib Ia menggenapi permintaan-Nya untuk memiliki umat milik pusaka-Nya yaitu Anda dan saya dan semua orang percaya, bahwa kini Ia mengikutsertakan kita menyebarluaskan cerita tentang ketetapan penyelamatan ini kepada bangsa dan suku yang kita jumpai di mana pun, dan bahwa pasti nanti semua gonjang-ganjing sosial-ekonomi-politik di bumi ini akan selesai tuntas ketika sang Raja Mesias ini datang kembali. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar