Orang
Farisi menganggap bahwa perintah ketujuh hanya melawan seks bebas. Tetapi Yesus
menambahkan bahwa semua orang yang terlibat dalam fantasi nafsu tentang orang
lain telah melakukan perzinahan di dalam hatinya (Mat. 5:28).
Ini adalah contoh yang Yesus berikan
untuk melukiskan prinsip sangat penting untuk menafsirkan Hukum, yaitu bahwa
Hukum meliputi keinginan dan impian selain juga perbuatan. Kita tidak boleh
beranggapan bahwa karena kita tidak melakukan sesuatu, Allah tidak peduli bahwa
kita ingin melakukan itu. “TUHAN melihat ke dalam hati” (1Sam.16:7) dan melihat
pikiran penuh nafsu serta fantasi tidak senonoh sebagaimana Ia memerhatikan tindakan
penuh nafsu serta perilaku tidak senonoh.
Demikian Yesus berkata lebih lanjut
(Mat. 5:29-30), tegaslah terhadap diri Anda sendiri: “Jika mata kananmu
membuatmu berdosa, cungkillah dan buanglah.” Ia mengatakan hal sama tentang
tangan kanan. “Tetapi saya tidak melakukan dengan mata kanan atau tangan
kanan,” orang mungkin berkata. Jika mereka menyebabkan Anda tersandung,
lepaskan diri Anda darinya dengan segenap tenaga, jawab Yesus. Lebih baik
begitu daripada dikirim ke neraka!
Sesuatu harus kita kerat dari
kehidupan kita (tidak saja yang berhubungan dengan soal seksual) jika kita
ingin hati yang jernih. Standar Allah dalam wilayah ini dan wilayah lainnya
juga sangat tinggi dan petunjuk-Nya jelas: hawa nafsu seperti juga perzinahan
dilarang, dan kita perlu kejam dengan diri sendiri jika kita tidak ingin
menghancurkan jiwa kita.
Adakah
sesuatu dalam hidupku yang selalu menyebabkanku berdosa? Apa yang harus kubuat?
Terima kasih Tuhan, bahwa kematian-Mu di
salib menutup semua dosa – dosa terbuka dan dosa tersembunyi juga. Aku mengakui
dosa tersembunyi ini kepada-Mu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar