2. Hidup bukan hanya tentang apa yang orang kumpulkan.
Yesus membuat ini jelas ketika Ia berkata, “walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya
itu” (Luk. 12:15). Ia menasihati orang yang mengejar kekayaan untuk ingat bahwa
kita harus “cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu” (Mat. 6:33).
Saya
(Scott) mendapat suatu pelajaran serius mengenai hal ini dalam proses mengurus
harta sepasang kerabat yang meninggal. Sesudah mereka meninggal, istri saya dan
saya mendapat tugas untuk membuang semua kepunyaan mereka. Dengan kerabat yang
satu, yang tidak banyak memiliki, kami menyimpan satu koper penuh berisi
foto-foto dan memanggil pengangkut barang untuk mengambil semua hartanya itu
dan membuangnya. Dengan kerabat yang kedua, praktis semua yang ia miliki entah
diberi ke orang lain, atau dijual dengan diskon besar atau dibuang. Kami hanya
menyimpan barang yang memiliki nilai sentimental. Hal yang luar biasa tentang
proses itu ialah betapa dengan tenangnya kami membuang barang-barang yang kedua
orang ini telah berusaha kumpulkan sepanjang hidup mereka. Pernyataan Paulus
bahwa kita masuk ke dalam dunia dengan tidak membawa apa-apa dan pergi dengan
cara yang sama (1Tim. 6:7) dengan gamblang tergambar bagi kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar