Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.
Markus 9:7
Apakah
artinya mendengarkan Firman Allah yang tertulis? Arti jelasnya, menurut kitab
Ibrani, ialah menerima dan merespons firman Allah yang bersifat proposisi
(yaitu pesan-Nya) yang telah ia katakan kepada kita dari surga melalui bibir
Firman pribadi-Nya (yaitu, Anak-Nya sendiri), dan juga melalui tutur kata para
nabi serta rasul, mengenai keselamatan besar yang telah dimenangkan oleh Anak
Allah untuk kita dengan mencurahkan darah-Nya untuk dosa-dosa kita. Firman
Allah yang pribadi tampak sebagai pokok sentral dari firman yang bersifat
proposisi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Apa yang Yesus katakan
tentang Alkitab Perjanjian Lama – “Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang
Aku” (Yoh. 5:39) – dapat dikatakan secara setara untuk kedua Perjanjian.
Pada akhirnya, mendengar Firman
Allah yang tertulis, berarti melakukan yang Allah perintahkan pada saat
pemuliaan ketika Ia berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”;
yang pada gilir berikutnya berarti tidak saja menerima ajaran moral Yesus
tetapi menerima Dia sebagai Juruselamat kita yang hidup, dengan mengandalkan
darah-Nya yang tercurah untuk pengampunan dosa-dosa kita, dan berikutnya hidup
sebagai hamba tebusan-Nya – yaitu orang-orang yang “mengikuti Anak Domba itu
kemana saja Ia pergi” (Why. 14:4).
Apakah
aku dalam artian alkitabiah mendengarkan Firman Allah (tertulis, lisan,
pribadi), mendatangi, menyetujui, dan mengaplikasikannya? Adakah semacam tindak
lanjut khotbah dalam gereja kita? Apakah kita berusaha untuk mengerjakan
implikasinya dan memeriksa apakah kita menaati apa yang telah diajarkan kepada
kita dan diubah olehnya?
Bapa, bersihkan segala gangguan dalam
kehidupan kami supaya kami boleh sungguh datang dengan hati dan telinga terbuka
kepada Firman-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar