Doa orang yang benar, bila dengan yakin
didoakan, sangat besar kuasanya. - Yakobus 5:16
Yakobus
menganjurkan agar kita berdoa untuk diri kita dan orang lain (5:13-18). Dalam
doa, kita menengadah dari keputusasaan kita untuk menatap Allah, pengatur yang
penuh belas kasih yang pada saat tepat akan melepaskan para hamba-Nya yang
menderita. Doa membawa kestabilan dan kekuatan; mampu melihat masalah sementara
dalam perspektif kekal dan memenggalnya ke ukuran kecil.
Orang yang sakit boleh meminta
pendeta mereka mendoakan; para penatua harus bersedia melakukan itu ketika
diminta. Ini bukan suatu formula magis untuk kesembuhan, sementara mukjizat Yesus
memperlihatkan bahwa memang penyelamatan mengandung penyembuhan jasmani,
sikap-Nya pada duri dalam daging Paulus menunjukkan bahwa Ia berdaulat
menentukan apa yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Tentu, waktu kita mendapat
tubuh baru, semua akan berubah! Kita harus membedakan manfaat penyelamatan dari
waktu dan cara Allah memberikan manfaat itu. Doa yang sungguh untuk penyembuhan
orang sakit harus dilakukan atas prinsip bahwa sakit adalah panggilan Allah
untuk kita memikirkan hidup kita di hadapan-Nya.
Doa semacam itu boleh jadi
mengakibatkan penyembuhan, dan saling mendoakan bagi kesejahteraan rohani tidak
boleh dibatasi hanya pada soal kesembuhan jasmani. Khasiat doa bergantung pada
kebenaran hidup dan motifnya, kesungguhan hati dan keseriusan doa, serta seberapa
jauh ia sesuai dengan kehendak Allah yang dinyatakan dalam Firman-Nya. Kisah
Elia memberikan gambaran tentang tiga prinsip tersebut.
Pelajari
dan praktikkan, khususnya dalam kelompok kecil, ajaran Alkitab tentang berpikir
benar dan doa efektif. (Cobalah Ul. 11:13-17; 2Rj. 17; Mzm. 73; Mrk. 2:3-12;
Rm. 8:18; 2Kor. 4:7-18; Yak. 1:6-8; 2:14-26; 4:3).
Tuhan, tolong kami sebagai gereja berdoa
dengan, dan untuk orang sebanyak dan seefektif mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar