SUKSES DAN AMBISI
DALAM WAWASAN DUNIA KRISTEN
Pada kilas pertama Alkitab terkesan mengecilkan ambisi. Paulus
memerintahkan gereja agar ambisi mereka ialah menjalani hidup yang tenang
(1Tes. 4:11). Satu-satunya tempat ambisi dipuji ialah ketika Paulus memuji
orang yang berhasrat untuk menjadi penilik gereja (1Tim. 3:1). Dalam konteks
dunia purba ini tidak heran sebab hanya ada sedikit saluran sah bagi seseorang
mengejar ambisi ekonomi. Tetapi ini tidak berarti Alkitab tidak memiliki
nasihat bagi orang masa kini yang bekerja keras untuk sukses. Hanya karena
tersedia sedikit kategori untuk mobilitas sosio-ekonomi dalam abad pertama
tidak berarti bahwa Alkitab memandang rendah mereka yang ingin mengejar
keberhasilan dalam bisnis mereka. Pada akhirnya, tersedia
beberapa contoh sukses “duniawi” terpuji dalam Alkitab. Abraham dan Ayub adalah
orang-orang kaya; Yusuf naik ke posisi perdana menteri Mesir; Nehemia adalah
pejabat tinggi dalam pascapembuangan di Persia; Daniel tumbuh dalam kebudayaan
Babilonia dan pada kenyataannya ia yang menjalankan kerajaan untuk para raja
selama lebih dari enam puluh tahun masa pengabdiannya; dan ada sekelompok kecil
para kader dari orang sukses dan kaya yang mendukung Yesus serta para rasul
sepanjang era Perjanjian Baru. Agaknya tidak ada apa pun yang secara intrinsik
bermasalah tentang orang yang setia kepada Allah yang juga sukses atau
berambisi pada saat yang sama, sambil mengandaikan motif mereka konsisten
dengan ajaran Alkitab.
Tetapi
kita harus jelas tentang apa yang dimaksud sukses dari wawasan dunia Kristen. Yang
jelas, hal itu tidak harus terkait dengan neraca keuangan seseorang. Tidak
harus juga berkaitan dengan memiliki posisi berpengaruh. Juga menjadi tersohor
atau termashur tidak harus berkait dengan keberhasilan. Pada akhirnya,
seseorang dapat dikenal karena banyak hal, sebagian sebabnya dapat menjebloskan
orang ke dalam penjara! Semua ini adalah ukuran yang palsu, meski sering
diandaikan oleh kebudayaan pada umumnya. Jika pekerjaan Anda adalah sebuah
mezbah, suatu pelayanan transformasional bagi Allah, maka bagaimana Anda
mengukur keberhasilan Anda tidak akan disesuaikan dengan standar dunia.
(BERSAMBUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar