Tetapi tentang hari atau saat itu tidak
seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak,
hanya Bapa saja. - Markus 13:12
Perjanjian Baru meneguhkan kita bahwa Yesus datang untuk
semua orang Kristen di saat kematian mereka, untuk menyambut mereka kepada
diri-Nya (Yoh. 14:3; Kis. 7;55-60). Tetapi ketika penulis bagian Alkitab ini
menatap ke depan, mereka bukan menatap ke hal tersebut, melainkan ke kedatangan
pribadi Yesus secara umum untuk menghakimi dunia ini, menghancurkan kematian,
dan menjadikan segala sesuatu baru. Sungguh suatu fakta mengejutkan bahwa
peristiwa itu (disebut parousia yang
berarti “lawatan kerajaan”) dirujuk sekitar setiap tiga belas ayat sekali dalam
Perjanjian Baru dan setiap sepuluh ayat dalam surat-surat kiriman. “Ia akan
datang kembali” demikian ikrar dalam kredo, “untuk menghakimi orang yang hidup
dan yang mati.” Peristiwa itu jelas tidak terbayangkan tetapi imajinasi manusia
bukan ukuran untuk kuasa ilahi.
Saat kedatangan Yesus tersembunyi
dan kejadian-kejadian di sekelilingnya dibiarkan samar, tetapi hal yang pasti
ialah bahwa kita akan bertemu Yesus muka dengan muka dan jika iman kita riil,
kita akan menemukan bahwa kita kenal Dia dan Ia kenal kita.
Sementara ini kita harus
“berjaga-jaga: - yaitu siaga dan siap (Mrk. 13:33-37) – dan mengizinkan prospek
bahwa suatu hari kita akan berdiri di hadapan Juruselamat, yang kita kasihi
meski belum kita lihat (1Ptr. 1:8), mendorong kita ke kehidupan yang kudus dan
pelayanan yang setia. “Setiap orang yang menaruh pengharapan itu
kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci” (1Yoh. 3:3).
Jika
tiap kali bangun pagi, pikiran Anda pertama ialah “Yesus mungkin datang hari
ini,” akan berdampak apakah ke jalan hidup Anda? Cobalah dan lakukan.
Tuhan, tolongku seimbang dalam menikmati
kekinian (karena datang dari tangan-Mu dan Engkau bersamaku di dalamnya) sambil
“menanti dan mempercepat kedatangan hari Tuhan (2Ptr. 3:12).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar