Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?" Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat." Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!" Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati." Tetapi Yesus memegang tangan anak itu
dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. -- Markus 9:14-27
Beberapa pokok penting untuk merenungkan nas ini:
1. Nas ini adalah perbuatan ajaib terakhir yang dicatat Markus di bagian 1 injilnya -- pasal 1-9 yang penuh perbuatan ajaib yang memberi pembebasan dan pemulihan; sesudah ini -- pasal 10-16 -- adalah bagian 2 berisi banyak pengajaran Yesus di 6 bulan terakhir pelayanan-Nya. Tindakan-Nya membuat pohon ara tidak berbuah menjadi kering (psl 11) adalah tindakan ajaib simbolis tentang ancaman hukuman Tuhan terhadap Bait Allah dan Israel. Maka sebagai kunci dari rangkaian perbuatan ajaib-Nya, banyak pelajaran penting dapat kita petik dari nas ini.
2. Banyak pembaca dari perspektif medis modern menggolongkan anak itu menderita epilepsi dan mengatakan bahwa karena Yesus dan Markus serta orang zaman dulu belum semaju sekarang, maka penyakit anak itu dianggap sebagai epilepsi. Jangan kita lupa bahwa teks Alkitab tidak menyebut penyakit semua penyakit disebabkan oleh roh jahat. Meski pengetahuan dan teknologi medis mereka tidak secanggih zaman ini, bukan berarti mereka tidak dapat membedakan mana penyakit yang "alami" dan mana yang disebabkan oleh sesuatu yang tidak "alami." Jangan kita lupa juga bahwa pihak yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan medis canggih masih tetap mengakui ada hal-hal yang di luar penjelasan dan penanganan medis tercanggih. Teks ini menegaskan bahwa gejala seperti epilepsi ini disebabkan oleh serangan roh jahat.
3. Tuhan menegur ketiadaan iman generasi tersebut. Tidak jelas mengenai siapa teguran itu bicara. Ada beberapa kelompok orang waktu itu: ayah si anak yang kemudian jelas mengakui ia tidak beriman dan minta diberikan iman, para murid yang gagal, kerumunan orang banyak, dan para ahli Taurat. Titik api tertajam dari teguran itu bisa disimpulkan adalah pada para murid yang gagal mengusir roh jahat dari anak itu. Ucapan ayah si anak beda dari ucapan si kusta. Si kusta berkata "Jika Engkau mau, Engkau dapat." Si ayah berkata, "Jika Engkau dapat, tolonglah." Ada keraguan pada kalimat ini, dan mungkin keraguan karena ketiadaan imannya kepada Yesus diperkuat oleh kegagalan para murid menyembuhkan anaknya. Suatu peringatan untuk semua pengikut Yesus dan pelayan Yesus! Kegagalan kita dalam mempraktikkan layanan iman berakibat pada skeptisisme dunia tentang Yesus.
4. Tiga kali Markus mencatat manifestasi roh jahat pada anak itu. Ketika ayahnya memaparkan gejala serangan itu, ketika roh itu melihat Yesus, dan ketika Yesus memerintahkan roh itu keluar. Ketika roh jahat itu harus tunduk kepada perintah Yesus, ia mengerahkan kekuatan jahat dan merusaknya terakhir sejadi-jadinya. Perlawanan kejahatan paling hebat memanifestasi di saat terakhir menjelang kekalahannya. Sayangnya, banyak pengikut Yesus justru mundur kewalahan oleh penampakan mengecoh ini.
5. Ada dua hal catatan Markus tentang apa yang Yesus buat. Pertama penegasan kata: "AKU memerintahkan engkau," Ini menegaskan kuasa dan otoritas-Nya, kehendak-Nya menegakkan kuasa Kerajaan mengusir kuasa lain yang tidak berhak atas manusia. Ia juga menambahkan kata "jangan memasukinya lagi" menegaskan pengubahan, pembebasan, pemulihan yang Ia bawa bersifat tuntas karena kemenangan-Nya tuntas adanya.
O Tuhan, kasihani kami yang lemah iman, gagal menjadi pengikut dan pelayan-Mu yang sepadan kuat-kuasa Injil Kerajaan-Mu. Baruilah kami, layakkan kami, bekalilah kami kembali menjadi pengikut dan pelayan-Mu yang setia. Amin.