Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. -- Markus 6:6-13
Injil Kerajaan harus terus meluas lepas dari bagaimana respons orang kepadanya. Yesus tidak lagi berfokus pada Nazaret tetapi pindah ke desa-desa sekitar untuk mengajar. Bahkan, Ia mengutus duabelas murid-Nya untuk "memberitakan bahwa orang harus bertobat, mengusir banyak setan, dan mengoles orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka." Ada beberapa prinsip penting yang berlaku universal dalam tur misi ini. Pertama, mereka diutus berdua-dua -- sesuai prinsip Perjanjian Lama bahwa kesaksian (tentang kebenaran) harus dari dua orang saksi, dan bahwa berdua memungkinkan mereka untuk saling meneguhkan hati. Pelayan Tuhan tidak boleh menjadi single fighter, lone ranger! Lemah, dan bahaya! Kedua, mereka harus berfokus penuh pada pekerjaan misi bukan pada kelengkapan kebutuhan mereka. Maka tidak perlu membawa lebih dari yang melekat di tubuh, selebihnya Tuhan memelihara mereka. Dan, kondisi pewartaan Injil Kerajaan bersahaja ini juga melatih praktik Kerajaan di pihak yang menyambut mereka. Yang menyambut, menjadi terhisab dalam Kerajaan akan mencukupi kebutuhan terkini dua-dua misioner ini. Kesahajaan, keterhisaban, kemurahhatian, kekeluargaan! Ketiga, Yesus bukan saja berbagi misi tetapi juga berbagi kuasa Kerajaan kepada dua-dua utusan-Nya ini. Maka misi Injil Kerajaan itu pastinya lengkap -- ada berita, ada pengusiran roh jahat, penyembuhan orang sakit, dan terjadi praktik kasih Kerajaan. Alangkah indahnya boleh berbagian dalam pekerjaan Kerajaan!
TIPS: Sedang mengerjakan karya Kerajaan dengan cara kerja-Nyakah kita dalam komunitas, lingkup gerejawi, pekerjaan kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar