Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, sebab mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat." Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia." -- Markus 14:1-9
Baik sekali untuk kita mengambil waktu dan membaca keseluruhan Injil Markus dalam satu kali kesempatan. Bayangkan kita menyaksikan film. Kita lihat beberapa hal ini, begitu tampil di panggung Yesus langsung menjadi populer, disambut, dicari, dibutuhkan oleh beragam macam orang dengan motivasi dan kebutuhannya sendiri sampai sulit memiliki waktu istirahat atau bersendiri. Tetapi, mulai di pasal 7 terlihat benih konflik dengan orang berpengaruh zaman itu. Bila 10 pasal pertama meliput 2 1/2 tahun kehidupan pelayanan Yesus, mulai pasal 11 kita diberi slow motion masa terakhir kehidupan Yesus, sampai di pasal 14 semakin lambat gerak yang disorot untuk 2 hari terakhir-Nya. Dari sangat populer, mulai konflik, mulai ditinggalkan banyak orang, bahkan para murid-Nya terus salah mengerti dan ada ambisi salah mengikut Dia, lalu semua meninggalkan Ia sendirian sampai puncaknya nanti kita lihat Ia tergantung sendiri di salib, bahkan teriak-Nya kepada Bapa pun tidak beroleh jawaban. Itulah pengorbanan agung-Nya untuk menebus mereka, menebus para pengikut-Nya, menebus kita... saya dan Anda. Di tengah kesepian, kesendirian karena penolakan itu, hanya seorang (kemungkinan adalah Maria saudara Lazarus di Betania yang pernah dicatat sebagai yang suka duduk di kaki Yesus) yang sanggup menangkap beban di hati Yesus, dengan membuka dan menuangkan minyak wangi ke kepala Yesus sebagai "persiapan untuk penguburan Yesus." Dan, kedalaman pengertian serta perbuatan kasihnya itu oleh Yesus direspons akan diberitakan bersama setiap pewartaan Injil. Kiranya oleh anugerah-Nya kita disanggupkan dan direlakan untuk merespons Injil dengan pengorbanan kasih mirip Maria, kita disanggupkan menyaksikan Injil kasih pengorbanan Yesus dalam kerelaan hidup berkorban demi Dia dan demi sesama juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar