Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. -- 1 Petrus 2:4-8
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. -- Matius 16:18
Mungkin... ketika Petrus tua menuliskan nas ini ia teringat akan beberapa peristiwa ketika terjadi percakapan tentang kemesiasan Yesus dan pemuridan ia dan para murid lainnya.
Pertama, ketika banyak pengikut Yesus meninggalkan Dia sesudah Ia bicara tentang Roti Hidup dan bahwa orang harus makan daging-Nya dan minum darah-Nya. Ucapan itu dianggap sukar, berat lalu banyak yang meninggalkan Yesus. Petrus ketika ditanya apakah juga akan pergi, menjawab 'Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi. Pada-Mu ada perkataan hidup yang kekal. Engkau adalah yang Kudus dari Allah' Kedua, ketika Petrus mencegah Yesus tentang keharusan Ia mati, Yesus menegur dengan keras 'Enyahlah iblis, engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah tetapi apa yang dipikirkan manusia.' Terakhir ketika ia menjawab pertanyaan Yesus, "Menurut kamu, Siapakah Aku?' Petrus mengucapkan pengakuan iman penting 'Engkaulah Kristus Anak Allah yang hidup.' Dan Yesus menegaskan di atas petra / batu karang ini Ia akan membangun Gereja-Nya yang tidak akan dapat dikalahkan oleh alam maut sekalipun.
Ketika ia masih muda, pengertian-pengenalan-kejelasan Petrus tentang siapa Yesus, bagaimana kemesiasan-Nya harus diwujudkan, bagaimana implikasi semua itu pada pemuridan, masih samar, bercampur dengan konsep manusiawi yang salah dan harapan duniawi yang keliru. Kini sesudah Yesus mati, bangkit, naik ke surga ucapan-ucapan Yesus tentang diri-Nya, karya-Nya dan bagaimana Ia menggenapi apa yang Alkitab Perjanjian Lama paparkan terpampang bagaikan gambaran jigsaw puzzle yang telah tersusun lengkap. Begitulah ia menasihati orang Kristen agar bertumbuh oleh firman supaya memiliki gambaran yang benar tentang Yesus, panggilan yang jelas untuk dijadikan batu-batu hidup dengan terpasang erat pada sang Batu Penjuru pemberi hidup, supaya di dunia ini, mereka -- kita menjadi tempat Allah bersemayam dan memerintah -- kita Rumah-Nya yaitu Gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar