Nasihat agar mengikuti teladan Yesus Kristus berlaku juga dalam konteks keluarga. Zaman itu ada kemungkinan bahwa Injil belum diterima oleh semua anggota keluarga. Dan seperti juga yang terjadi pada masa kini bisa jadi bahwa yang pertama merrespons kepada Injil adalah kaum perempuan, para istri. Perlu diingat juga bahwa dalam zaman itu kedudukan perempuan berbeda dari masa kini, meski bukan serendah budak tetapi ada kecenderugan juga seperti di banyak tempat sampai kini yang istri dianggap sebagai milik dan tidak dianggap setara oleh suami. Firman ini mengingatkan kaum perempuan yang sudah menerima Injil, sudah dalam penggembalaan Yesus Kristus untuk memenangkan para suami bukan dengan ocehan tetapi dengan karakter dan tampilan yang serasi kemuliaan Allah. Sedikit refleksi untuk kaum perempuan gereja masa kini -- apakah perkataan, cara berpakaian dan tampilan fisik Anda memancarkan hormat dan kemuliaan Allah?
Para suami pun harus mengikuti teladan Yesus Kristus dalam sikap dan perlakuan terhadap istri. Istri bukan milik, pemuas nafsu, kelas lebih rendah tetapi sbagai "teman pewaris anugerah yaitu kehidupan kekal" Dengan demikian hubungan doa suami dengan Tuhan tidak terhalang.
Sang Gembala Baik menginginkan agar keluarga-keluarga kita utuh ada dalam anugerah, dan agar nasihat tentang karakter, penampilan, sikap satu sama lain dalam keluarga ini kita praktikkan sebagai wujud nyata bekerjanya karya pembaruan Yesus Kristus. Karakter, sikap dan tampilan kita hendaknya serasi Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar