Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja! Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. -- 1 Petrus 2:16-23
Sebagian penerima surat ini adalah para budak. Mereka dalam posisi tanpa kebebasan untuk mengatur diri sendiri, tanpa hak dan mereka dijajah oleh pemilik mereka. Tetapi dalam Yesus Kristus terjadi perubahan radikal melebihi status dan sikon -- justru merekalah yang sungguh merdeka sejati. Pertama, mereka bukan lagi hamba dosa dan semua akibatnya. Orang percaya boleh berdiri dengan penuh keberanian di hadapan takhta anugerah Allah.
Kedua, dalam kemerdekaan rohani ini orang percaya menjadi merdeka untuk mengabdi Allah saja, bahkan mengabdi Allah di dalam berbagai situasi-kondisi kehidupan yang untuk orang tidak percaya ditimbang sebagai perbudakan. Mereka yang budak manusia tetapi merdeka di dalam Yesus Kristus dapat mengabdi tuan mereka bahkan yang kejam dan tidak benar sekali pun dalam hati nurani yang bersih, takut akan Allah, menghormati siapa pun seperti kepada sesama manusia. Tindakan merdeka sejati ini malah menelanjangi kemerdekaan semu yang sejatinya adalah perbudakan -- entah perbudakan nafsu, perbudakan harta, perbudakan prestise, perbudakan status sosial, dlsb.
Untuk masa kini, nas ini nyata relevan untuk dunia kerja. Entah kita tuan / atasan atau bawahan dalam dunia kerja, nas ini memperingatkan kita untuk sungguh menjadi hamba Allah, hamba kebenaran, untuk sungguh menjabarkan kemerdekaan sejati Kristen dalam anugerah Yesus Kristus. Yang bawahan mari dengan meniru Yesus Kristus dalam perhambaan diri-Nya kita menimba teladan dan kesanggupan untuk memberikan layanan kerja terbaik kita. Yang atasan mari dengan meniru Yesus Kristus yang sejatinya adalah Raja atas segala raja, Tuan atas semua tuan yang kepada-Nya kita akan mempertanggungjawabkan kebijakan dan tindakan kepemimpinan kita. kita izinkan daya perhambaan-Nya juga mengalir dalam penatalayanan kita kepada para bawahan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar