Kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan.
Efesus 6:20Paulus menganggap dirinya duta Kristus. Apakah duta itu? Duta adalah representatif yang diotorisasi oleh penguasa. Ia berbicara bukan mengatas-namakan dirinya tetapi mewakili penguasa yang ia wakili, dan tugas serta tanggungjawabnya adalah menafsirkan pikiran penguasa itu dengan setia kepada mereka yang kepadanya ia diutus.
Paulus dua kali menggunakan gambaran duta ini – keduanya dalam kaitan dengan pekerjaan penginjilannya. Dari penjara ia berkata, doakan aku, “supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil” (Efs. 6:18-20). Ia juga menulis bahwa “Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah” (2Kor. 5:18-20).
Paulus menyebut dirinya seorang duta karena ia tahu bahwa ketika ia memberitakan fakta dan janji injil serta mendesak orang berdosa untuk menerima pendamaian yang dihasilkan di Kalvari , ia mendeklasrasikan pesan Kristus kepada dunia. Sosok duta yang menegaskan otoritas yang Paulus miliki, sebagai merepresentasi Tuhannya, sejauh ia tetap setia kepada syarat pengutusannya dan mengatakan tidak kurang tidak juga lebih daripada yang diperintahkan kepadanya.
Renungkan gambaran dalam Filipi 2:14-18. apakah para penginjil masa kini melihat diri mereka sebagaimana Paulus melihat dirinya?
Tuhan, bagaimana mungkin saya bercahaya dalam duniamu masa kini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar