Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
Yohanes 4:16Sebelum Yesus dapat melayani kebutuhan perempuan di sumur (Yoh. 4:1-42), Ia harus membuatnya sadar apa kebutuhannya sesungguhnya (4:16-19). Maka sesudah bicara tentang air, ia belok ke pokok lain. “Pergi, panggil suamimu, dan datang ke sini.” Mengapa Yesus berkata demikian? Sebab Ia tahu hati dan riwayat perempuan itu, dan Ia tahu apa akibat pertanyaan itu.
Langsung saja perempuan Samaria itu gelagapan. “Aku tidak punya suami,” jawabnya ringkas. Dalam penginjilan pribadi Anda akan menemukan sikap defensif yang sama, ketika nurani orang tersentuh, dan rasa bersalahnya menguak.
Lalu Yesus menyatakan bahwa ia bicara benar dan menyingkapkan apa yang Ia sebagai Anak Allah tahu tentangnya: ia telah hidup dengan beberapa pria berbeda dan ia seorang perempuan simpanan, bukan istri. Ia menyatakan bahwa Ia kenal dia secara menyeluruh, seperti kemudian ia akui, “"Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" (29-30).
Dalam penginjilan pribadi, kita harus memberitahukan orang bahwa Yesus kenal mereka sepenuhnya. Roh Allah dapat menolong kita memiliki ketajaman sehingga dengan mendengarkan dan mengamati mereka kita tanggap akan apa yang mereka ingin tutupi dan apa kebutuhan mereka sesungguhnya.
Seseorang berkata bahwa pengalaman paling universal di dunia ini ialah hati nurani yang buruk. Yesus telah memimpin perempuan itu dari kepekaan akan kebutuhan umum ke kepekaan dosa spesifik dan karena itu ke kebutuhannya akan pengampunan. Dalam penginjilan pribadi kita butuh belajar dari Dia dan bertindak atas dasar prinsip yang sama.
Bagaimana jawab Anda atas kritik bahwa Kristen berkeliling membuat orang merasa bersalah?
Tuhan, betapa aku perlu kepekaan-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar