Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai (harfiah: kenali = setubuhi) mereka." Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya, dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat. Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku." Tetapi mereka berkata: "Enyahlah!" Lagi kata mereka: "Orang ini datang ke sini sebagai orang asing dan dia mau menjadi hakim atas kita! Sekarang kami akan menganiaya engkau lebih dari pada kedua orang itu!" Lalu mereka mendesak orang itu, yaitu Lot, dengan keras, dan mereka mendekat untuk mendobrak pintu. Tetapi kedua orang itu mengulurkan tangannya, menarik Lot masuk ke dalam rumah, lalu menutup pintu. Dan mereka membutakan mata orang-orang yang di depan pintu rumah itu, dari yang kecil sampai yang besar, sehingga percumalah orang-orang itu mencari-cari pintu. - Kejadian 19:4-11
Jelas sikap dan perilaku Lot cukup berbeda dibanding orang-orang Sodom-Gomora. Lot rupanya punya kebiasaan duduk di gerbang kota untuk memastikan tidak ada orang asing yang masuk kota terperangkap dalam kebiadaban kota itu. Lot memiliki kepekaan rohani dan kemurahhatian untuk memberi tumpangan dan melindungi kedua utusan ilahi itu, sementara penduduk kota itu berperilaku layaknya gerombolan. Lot punya keberanian menghadapi gerombolan orang jahat yang mengepung rumahnya dengan ke luar sendirian di depan pintu kediamannya. Betapa jahat orang-orang itu, mereka tidak ingat bagaimana demi Lot mereka telah dibebaskan oleh Abraham dari penindasan raja-raja sekutu yang mengalahkan mereka. Selanjutnya, dan sayangnya, ya ini sisi negatif Lot akibat keserakahannya memilih tinggal di tempat yang jahat pada pemandangan Tuhan itu, Lot tanpa tanggungjawab dan naluri sebagai bapa, begitu saja mengucapkan kesediaan memberikan dua anak gadisnya sebagai pengganti keinginan orang banyak itu "memakai" dua tamunya.
Dai peristiwa berikutnya ternyata bukan Lot menyelamatkan dua malaikat itu tetapi malaikat tersebut yang menyelamatkan Lot. Pertama dengan menarik Lot masuk menghindari keroyokan para biadab itu, dan kedua dengan membutakan mata mereka sehingga tidak dapat mencapai pintu rumah. Sungguh luar biasa anugerah Tuhan bagi Lot. Kini saatnya ia dimurnikan Tuhan, dilepaskan dari harus terus menerus menderita dan tersiksa.
Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, -- sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa -- 2 Petrus 2:7-8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar