Kamis, 10 Agustus 2017

Theophani

Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu." Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!" Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan. -- Kejadian 18:1-8

Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." -- Yohanes 8:58

Siapakah tiga "orang" itu yang datang kepada Abraham sementara ia duduk di depan pintu kemahnya? Mengapa Abraham langsung berlari menyongsong mereka, sujud bertiarap dan memohon agar ia beroleh kasih mereka untuk singgah dan dilayani olehnya? Abraham menyebut salah seorang dari mereka dengan "Tuanku" (Ibr.: Adonai yang berarti yang berkuasa/mulia dan oleh orang Yahudi dipakai sebagai panggilan pengganti nama YHWH demi untuk tidak menyebut Nama TUHAN dengan sembarangan). Jika kita membaca dengan teliti nas ini, ada ucapan Abraham yang ditujukan kepada ketiga tamunya itu, ada yang ditujukan kepada salah Seorang dari mereka. Demikian juga ada ucapan dari ketiga mereka kepada Abraham, dan ada yang diucapkan oleh Seorang saja yang dalam nas ini dikaitkan dengan hal "berfirman." Ada Seorang dari mereka yang berfirman memastikan Sarah akan melahirkan pada tahun berikutnya; dan Seorang yang sama ini juga yang mempertimbangkan untuk memberitahu Abraham tentang hukuman ilahi yang akan dijatuhkan-Nya ke atas Sodom dan Gomora, sementara dua lainnya pergi lebih dulu ke sana. 
Apabila kita kilas balik ke nas-nas yang mencatat penyataan diri TUHAN kepada Abraham, kita melihat adanya peningkatan. Dari hanya memerintah, berfirman, menyatakan diri dalam penglihatan, sampai menyatakan kehadiran dalam upacara peneguhan perjanjian, dan kini penampakan diri secara riil dalam wujud seorang manusia riil yang berbicara dalam bahasa keseharian Abraham. Ini yang disebut sebagai theophani -- penyataan diri Tuhan -- dan karena TUHAN Allah adalah Roh, maka Seorang yang datang dengan dua orang lainnya ini adalah penampakan awal oknum yang kelak akan menjelma sebagai Yesus Kristus, disertai oleh dua makhluk surgawi. Inilah kemurahan Allah yang luar biasa yang dianugerahkan-Nya kepada Abraham, sahabat-Nya. Inilah hak istimewa yang dialami seorang Abraham, yang menjadi tanda nyata hasil persahabatannya dengan Tuhan. 
Marilah kita yang sudah mengalami penjelmaan penuh Yesus dan karya-karya pembaruan-Nya juga boleh memiliki kerinduan untuk mengalami secara nyata intensitas persahabatan dan pengenalan makin dalam, makin meningkat akan TUHAN. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar