Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya: "Perbuatan apakah yang kaulakukan ini terhadap kami, dan kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau mendatangkan dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hal-hal yang tidak patut kepadaku." Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: "Apakah maksudmu, maka engkau melakukan hal ini?" Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku. Ketika Allah menyuruh aku mengembara keluar dari rumah ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku." Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya. Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka." Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan." Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak. Sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di istana Abimelekh karena Sara, isteri Abraham itu. -- Kejadian 20:9-18
Peristiwa ini terjadi sekitar 24 tahun sesudah peristiwa mirip ketka Sarai diambil oleh Firaun karena Abraham hanya mengakui dia sebagai saudari namun bukan istrinya. Mengapa terjadi pengulangan salah yang sama? Dari jawaban Abraham kepada teguran Abimelekh jelas bahwa sejak awal ia sudah meminta Sarah hanya menceritakan sebagian dari hubungan mereka, yaitu sebagai saudari tetapi tidak sebagai istri. Ada beberapa pengandaian Abraham di balik setengah kejujuran itu. Pertama, ia mengandaikan bahwa bangsa itu tidak takut akan Allah. Dan, kedua karena itu pasti bangsa yang tidak takut akan Allah itu akan merampas Sarah darinya dan membunuh Abraham. Kedua pengandaian itu tidak sepenuhnya benar. Orang yang tidak takut akan Allah belum tentu pasti melakukan segala macam kejahatan. Mereka masih memiliki beberapa pertimbangan moral sendiri dari terang penyataan dan anugerah umum Allah seperti akal budi, rasa bersalah, dlsb. Kedua, andai mereka memang ingin bermaksud jahat, seharusnya Abraham lebih percaya pada perlindungan TUHAN ketimbang percaya kekuatan ancaman dari pihak jahat atau percaya perlindungan akal bulus diri sendiri. Abraham ditegur oleh Abimelekh yang secara tidak langsung adalah teguran TUHAN sendiri kepadanya. Seharusnya, andai ia jujur, andai ia tidak menggeneralisir pengandaiannya tentang orang di luar perjanjian TUHAN, andai ia sungguh percaya akan kesetiaan penyertaan TUHAN atasnya, seharusnya ia menjadi berkat bagi bangsa-bangsa dan bukan mendatangkan dosa kepada bangsa itu.
O TUHAN, kami akui masih banyak pengandaian, pertimbangan dan keputusan kami yang tidak sepenuhnya sesuai dengan firman-firman-Mu. Tolong kami untuk tidak tanggung-tanggung dalam percaya dan taat kami kepada-Mu agar kami sungguh boleh menjadi berkat bagi zaman kami kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar