Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya." Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya." Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN. -- Kejadian 18:17-22
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. -- Yohanes 15;15
Tujuan lawatan surgawi itu di samping untuk memastikan mukjizat Abraham dan Sarah akan mendapatkan anak juga untuk melaksanakan penghakiman-Nya atas komunitas manusia yang telah sedemikian jahatnya melampaui batas kesabaran dan kemurahan Allah. Lalu mengapa TUHAN kini menimbang untuk memberitahukan urusan penghakiman dunia itu kepada Abraham? Alasan TUHAN ialah: 1) Abraham adalah orang-Nya yang akan Ia jadikan bangsa besar yang memberkati bumi; dan, 2) Tindakan penghakiman TUHAN juga berkaitan dengan Abraham mendidik keturunannya seterusnya untuk tetap setia dalam jalan TUHAN. Dengan kata lain, Abraham adalah sahabat Allah untuk menjadi berkat bagi dunia dengan cara terlibat dalam seluk beluk penyelenggaraan dunia oleh para penguasa dunia -- intinya berperan nyata dalam sosial-ekonomi-budaya-pendidikan-politik. Peran semacam ini tidak bisa terjadi jika penghayatan tentang arti berkat tertuju ke diri sendiri -- maksud dari berkat bukan hanya materiil dan egoistis tetapi komprehensif dan integrasional serta global. Lalu, akan ada dampak dan gema timbal; balik antara bagaimana TUHAN mengurus dunia luar dengan bagaimana umat TUHAN (keluarga, gereja, lembaga Kristen) berperilaku secara internal. Mutu peran "duniawi" orang percaya akan sejajar dengan mutu kesungguhan orang percaya melaksanakan kehendak dan perintah TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar