Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. -- 1 Korintus 14:4
Istilah "nabi" untuk pertama kalinya disebutkan dalam Kitab Kejadian. Apabila syarat nabi adalah bergaul akrab dengan Allah, mendengarkan sabda-Nya dan dengan setia menyampaikan itu kepada generasi yang bersangkutan, maka Henokh, Nuh dan Ayub pantas disebut sebagai nabi juga. Namun demikian dalam catatan Kejadian ini Abraham adalah orang pertama yang disebut Allah sebagai nabi. Sebelum ini Abraham telah banyak menerima firman dari Allah, antara lain mengenai penghukuman atas Sodom dan Gomora. Uniknya dalam nas ini kenabian digabung dengan keimamatan karena menekankan peran doa Abraham untuk Abimelekh yang akan menyebabkan Abimelekh diampuni dan disembuhkan.
Di antara para pemimpin Kristen masa kini ada banyak perdebatan tentang masih adakah jabatan nabi atau masih perlukah fungsi kenabian apabila kita kini sudah memiliki Kitab Suci yang adalah kanon untuk iman dan perilaku kita. Jelas dalam artian yang sempit nabi PL dan rasul PB sebagai penerima wahyu tentang rencana penyelamatan Allah dalam Kristus adalah bagaikan fondasi yang tidak terus menerus berlangsung. Posisi foundasional itu sudah selesai. Namun dalam artian luas seperti yang Abaham tunjukkan kini yaitu orang-orang yang dalam hubungan dekat dengan Tuhan memiliki penangkapan yang peka dan benar akan isi hati Allah tentang berbagai situasi dan kondisi kekinian lalu menyampaikan itu -- baik dalam artian untuk konteks komunal maupun personal -- dengan ujian bahwa hal yang disampaikan itu tidak menyimpang dari kebenaran Alkitab, maka fungsi kenabian itu tentu masih ada dan sangat diperlukan dari zaman ke zaman. Buktinya adalah begitu banyaknya rujukan tentang nabi dan petunjuk mengenai bagaimana mereka harus bernubuat di surat-surat para rasul. Lagipula mengingat di dalam dan karena Kristus semua orang percaya adalah imam-nabi-raja, maka saling berbagi wawasan, pengajaran, penguatan, petunjuk ilahi, nasihat, doa berwawasan dlsb. adalah hal yang wajar bahkan harus ada dalam kehidupan tubuh Kristus.
Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. - -1 Tesalonika 5:19-20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar