Orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka." -- Kejadian 19:4-5
Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. -- Roma 1:26-27
Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit (homoseks), pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. -- 1 Korintus 6:9-10
Seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang. -- Yudas 1:7
Apakah keluh kesah terhadap Sodom dan Gomora -- yang disebut TUHAN sebagai "sungguh sangat besar" -- yang membuat Ia memutuskan untuk menyelidiki dan akhirnya menjatuhkan hukuman atas mereka? Dari begitu banyak dosa dan kejahatan sampai setiap nas yang bicara tentang Sodom dan Gomora dalam PL dan PB senada mengatakan bahwa ini adalah kota yang sangat jahat -- Yehezkiel 16:49 menyatakan dosa kesenangan hidup tanpa peduli akan orang miskin. Dengan tegas firman Tuhan menyatakan bahwa keserakahan sama dengan penyembahan berhala dan ketidakpedulian kepada orang miskin adalah kejahatan yang dihukum Tuhan.
Satu lagi dosa yang jelas disebut dalam peristiwa Lot ini adalah para lelaki yang menggerombol di sekitar rumah Lot itu ingin menyetubuhi dua tamu Lot. Inilah asal dari istilah sodomi yang kita kenal sebagai julukan bagi hubungan seks sesama pria.
Paulus secara gamblang menegaskan bahwa pelaku homoseks tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Mengingat Paulus adalah orang Farisi sejati yang tahu "ngelotok" kitab-kitab taurat, juga dengan petunjuk bahwa dalam surat Roma ia menjadikan kisah Adam dan kisah Abraham sebagai tokoh contoh untuk pengajarannya, maka uraian di Roma 1 tentang penyimpangan seksual tidak saja bicara tentang dosa-dosa orang kota Roma tetapi ini juga mengacu ke dosa orang Sodom-Gomora. Pengubahan seks dan perilaku seksual adalah jahat di pemandangan Tuhan sebab berarti merusakkan keberadaan dan peran lelaki dan perempuan sebagai pasangan yang sepadan yang menggambarkan Allah.
Anugerah penyelamatan yang kita alami adalah supaya kita hidup suci dan penuh anugerah. Maka menjaga kekudusan seksual dan kekudusan ekonomi adalah keharusan untuk orang Kristen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar