Senin, 25 Agustus 2014

Di mana Kebenaran?

Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita, bersorak-soraklah bagi Allah Yakub. - Mazmur 81:2

Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. - Wahyu 19:6

Menurut Yesus penyembahan yang benar adalah dalam roh dan kebenaran. Karena ikut-ikutan pola dunia yang menyepelekan otak/pikiran dan memanjakan emosi, banyak orang / kelompok Kristen masa kini yang tidak memedulikan kebenaran dan hanya mementingkan roh dalam arti emosi dan pengalaman dalam ibadah mereka. Perhatikan gejala memrihatinkan di mana kebenaran tritunggal cenderung ditolak melalui kecenderungan orang tidak lagi mau menyebut Gbu tetapi sekadar Jbu - seakan Allah itu hanya Yesus saja. Hal sama kita temukan dalam banyak pujian masa kini: Yesus saja yang dipuji dan Bapa dan Roh dikerdilkan identik dengan Yesus. Lebih jauh karena malas menjelajahi berbagai aspek kebenaran kehidupan Kristen, lalu doa dan pujian masa kini kehilangan penekanan pada pemuliaan Allah dalam diri-Nya / kemuliaan-Nya dan karya-Nya dan hanya menekankan apa manfaat yang kita dapat dari Dia. Berikutnya, aspek kehidupan Kristen seperti salib dan penyangkalan diri menjadi tidak penting sebab tekanan pada "anak Raja" menjadikan orang Kristen masa kini mengartikannya sebagai anak-anak Raja yang manja yang tidak bersedia berjuang, menderita, dibentuk menjadi tangguh. Kita perlu mengalaskan dan mengerangkai ibadah dan kerja kita atas dan dalam roh dan kebenaran. Roh tidak membuat roh kita malas dari menggali dan merayakan kebenaran Firman.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar