Senin, 15 Februari 2016

Dikuatkan dalam Karya Injil

Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." -- Roma 10:11
TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? -- Mazmur 27:1

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. -- Filipi 4:13
Yuan Xiangchen 1914-2005), seorang pendeta yang setia kepada Injil Kristus, rela menanggung kesederhanaan, kemiskinan, pemenjaraan, penganiayaan demi setianya kepada dan majunya Injil Kristus. Dibaptis oleh Pdt. Wang Mingdao, menerima pendidikan teologi di Far East College of Theology di Beijing, ia mulai aktif menulis artikel, menerbitkan buku pegangan untuk pengkhotbah. Namun kendati pendidikan yang baik membuat ia menerima tawaran untuk pelayanan yang lebih menjamin kehidupan, ia lebih mengikuti dorongan untuk menginjil ke pedalaman dengan inisiatifnya sendiri dalam kondisi serba kekurangan. Akibatnya ia berhasil mendirikan banyak gereja bawah tanah. Salah satunya adalah di rumahnya sendiri ia mengadakan ibadah keluarga yang mulai dengan 12 jiwa sampai berkembang menjadi ratusan jiwa. Ia berulang kali di penjara sampai belasan tahun, a.l. selama 6 bulan dalam ruang ukuran 2 x 2 m, tanpa lubang cahaya dan ventilasi, tanpa pernah mandi, menanggung berbagai siksa fisik dahsyat, dlsb. tetapi bukan saja kerohanian dan semangat melayaninya makin menjadi-jadi, fisiknya pun tidak pernah menderita penyakit. Pada usia 80 sesudah kembali dari pembuangan untuk kerja paksa di perbatasan Uni Soviet (sebelum pecah menjadi Rusia) yang sangat dingin, ia masih memberitakan injil dan menguatkan hati orang percaya yang dianiaya dengan bersepeda menempuh jarak 15 km. Inilah salah seorang pahlawan Injil yang membuat RRT dalam waktu dekat akan menjadi negara dengan jumlah penduduk Kristen terbesar di dunia. Inilah arti dari ayat mas: bahwa "I can do everything / Aku dapat menanggung segala perkara di dalam Kristus yang memberiku kekuatan." (Kisah nyata disarikan dari "God is Red" (The Secret Story of How Christianity Survive and Flourished in Communist China) -- oleh Liao Yiwu.

Tuhan Penopang-Pembela-Pemberdaya, kami beroleh kekuatan untuk menghadapi berbagai ujian kehidupan dan konsekuensi pelayanan dari-Mu. Engkaulah Perisai, Fondasi, Penjaga, Sahabat kami. Tolong kami untuk makin kuat dalam iman, harap, dan kasih, supaya kami boleh menjadi pelayan-Mu untuk sesama kami dan peluasan kerajaan-Mu, dalam Nama-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar