Jumat, 24 Juni 2011

Yesus dan Alkitab


Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"
Matius 26:53-54

Tidak dapat disangkal bahwa Yesus dan para rasul menerima dan mengajarkan Alkitab Yahudi (Perjanjian Lama kita) adalah kesaksian Allah kepada diri-Nya dalam bentuk kesaksian manusia kepada-Nya. Tidak ada perbantahan bahwa Yesus, inkarnasi Anak Allah itu, memandang Alkitab sebagai Firman Bapa-Nya; atau bahwa Ia mengutip Alkitab untuk mengusir Iblis; atau bahwa Ia mengklaim tengah menggenapi Hukum maupun para nabi; atau bahwa Ia melayani sebagai seorang rabi (guru Alkitab), menjelaskan arti teks di mana kebenaran dan otoritas ilahi tidak diragukan lagi; atau bahwa Ia pergi ke Yerusalem untuk dibunuh dan, seperti yang Ia percayai, Ia dibangkitkan kembali sebab itulah jalan yang Alkitab katakan harus dilalui oleh Mesias dari Allah. Tidak juga ada perbantahan bahwa Allah membangkitkan Dia dari kematian sehingga melaluinya Allah membela kebenaran semua yang Ia katakan dan lakukan – termasuk cara Ia mengerti, mengajar, dan menaati Alkitab.

            Juga jelas bahwa para rasul melihat Alkitab sebagai ajaran pemberian Allah dalam bentuk lisan yang berasal dari Roh Kudus. Mereka mengklaim bahwa bukan saja prediksi tertentu telah digenapi dalam Kristus tetapi bahwa seluruh Alkitab Yahudi ditulis untuk orang Kristen, dan mereka menerima Perjanjian Lama untuk penggunaan dalam gereja bersama ajaran mereka sendiri. Para rasul melihat ajaran dan tulisan mereka sendiri sebagai diinspirasikan dalam arti yang sama seperti Perjanjian Lama diinspirasikan (yaitu bahwa Allah bicara dan mengajar dalam dan melalui yang manusia katakan dalam Nama-Nya).

Apakah kita dipimpin oleh Alkitab sebagaimana yang diberikan Allah atau sebagaimana yang kita pilah-pilah?

Tuhan, aku menerima apa yang Engkau dan para rasul katakan tentang otoritas Alkitab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar