- Matius 6:33
Yesus
mengajar para murid-Nya untuk tidak khawatir atau berpikir berlebihan tentang
harta benda (Mat. 6:25-34). Bukan berarti kita boleh malas; sebab dalam firman
yang lain kita diminta untuk bekerja keras, jujur dan mencukupi keluarga kita
(2Tes. 3:10; Efs. 4:28; 1Tim. 5:8). Tetapi memang hal-hal itu tidak boleh
menempati prioritas melebihi relasi kita dengan Allah.
Marta tidak melihat prioritas ini.
Ketika Yesus dan para murid datang berkunjung, ia ingin memberi kesan baik,
memasakkan mereka makanan enak. Itu tidak salah, tetapi ia terpaksa menunda
prioritas utamanya. Ketika ia kesal karena Yesus tidak menyuruh Maria untuk
membantu, Yesus menjawab bahwa meski Marta sudah bersusah payah tentang
penyambutan itu, Maria memilih hal yang harus dipertamakan.
Mudah sekali terjebak ke dalam
kesibukan keseharian dan berkata kepada diri sendiri bahwa semua itu lebih
penting daripada persekutuan dengan Allah. Sebenarnya, tak satu pun lebih
penting. William Temple berkata bahwa kita cenderung menganggap kelakuan lebih
penting dan doa adalah penunjang untuk kita bertindak benar, padahal yang benar
ialah doa adalah yang paling penting dan kelakuan kita adalah petunjuk tentang
kualitas doa kita. Kita harus menomorsatukan yang nomor satu, sambil percaya
bahwa Allah memperhatikan kebutuhan kita, dan menolak kekhawatiran untuk
mengemuka dalam hidup kita, sambil usaha untuk mengenal dan menyukakan Allah
menjadi perhatian pertama kita.
Hal
yang sungguh sangat ku inginkan dalam diriku dan mereka yang kukasihi ialah…
(selesaikan kalimat ini),
Minta Allah menolong Anda memilih/menjalani
prioritas hidup yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar