Kamis, 25 April 2013

Bapa kami

Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami ... - Matius 6:9

Karena doa adalah persekutuan, maka sapaan dan apa yang dimaknai di dalamnya adalah hal yang utama dan pertama. Dalam doa kita memanggil Allah sebagai Bapa, apa artinya? Bagaimana memaknainya?

- Ia adalah Bapa karena Ialah Pencipta yang penuh hikmat dan kuasa, yang mencipta bukan karena keharusan tetapi karena kesukaan. Kita menyapa-Nya dengan Bapa, dengan sikap syukur atas hikmat, pemeliharaan, maksud-maksud baik-Nya untuk seluruh ciptaan yang sangat menakjubkan ini.
...
- Ia adalah Bapa bagi umat Israel yang telah dilepaskan dari perbudakan di Mesir. Sebutan "Allah Abraham, Ishak, dan Yakub" sungguh bukan julukan kosong, sebab Ia sungguh memelihara perjanjian-Nya untuk menjadikan umat itu suatu umat yang memberkati dunia ini. Dengan menyapa-Nya sebagai Bapa tersirat semua tindakan pembebasan sepanjang sejarah umat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sampai kini.

- Ia adalah Bapa dari Anak Tunggal-Nya Yesus Kristus. Hanya Yesus yang layak menyebut-Nya Bapa, dan hanya Ia satu-satunya Anak yang di pangkuan-Nya. Karena sang Anak inilah kita yang menyambut dan memercayai-Nya beroleh hak menjadi anak-anak angkat Allah. Maka bersama segala orang beriman dari segala abad kita mengungkapkan pengakuan iman akan keBapaan Alah dan ke-anakan kita dengan penuh iman, harap, kasih.

Maka, milikilah ketakjuban, syukur dan percaya yang sungguh tiap kali kita berdoa dan menyapa Ia "Bapa." Dan, jangan biarkan tekanan pekerjaan, daya tarik dunia, bujuk rayu si jahat membuat kita mendiskon keakraban hubungan doa kita. = Media Sarat Doa Kerajaan =

Tidak ada komentar:

Posting Komentar