Jumat, 19 April 2013

INTIM

Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"  Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." - Yohanes 11:41-44

Yesus ingin orang tahu tanpa ragu bahwa mukjizat pembangkitan Lazarus dari kematian terjadi sebagai akibat langsung dari hubungan kasih antara Bapa dan Anak. Tiap mukjizat mengalir dari keakraban yang ada dalam diri Allah Tritunggal.

Karena kita kini ada dalam Kristus, kita memiliki akses kepada Bapa sama seperti akses Yesus kepada Bapa-Nya. Karena kita telah dibaptis ke dalam Kristus, Bapa kita selalu mendengarkan kita seperti Ia selalu mendengar Yesus.

Kiranya kita sungguh menyadari bahwa Bapa sangat memerhatikan doa-doa kita. Kiranya Roh Kudus memberi kita keberanian lebih besar untuk datang menghadap ke ruang takhta Bapa kapan saja, siang atau malam. Kiranya terjadi pencerahan dalam hati kita bahwa Bapa lebih dekat kepada kita ketimbang yang bisa kita bayangkan dan Ia saat ini pun tengah menantikan kita! Kiranya ini membuat kita memiliki rindu yang besar untuk berdoa, beribadah, merenung firman-Nya, mempraktikkan Tubuh Kristus secara aktif. = Media Sarat Keakraban Kerajaan =

Tidak ada komentar:

Posting Komentar