Selasa, 25 Oktober 2016

Deisme & Sekularisme

TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. -- Mazmur 1:6
Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku (harfiah: Jalanku) tersembunyi dari TUHAN (YHWH), dan hakku tidak diperhatikan Allah (Elohim)-ku?" -- Yesaya 40:27

Ada dua pertanyaan yang Tuhan sampaikan di sini. Yang pertama dihubungkan dengan nama perjanjian-Nya -- YHWH; yang kedua dihubungkan dengan Ia sebagai Elohim, Allah semesta yang Mahakuasa. Kesalahan yang dipertanyakan adalah: pertama terhadap Yakub dan kedua terhadap Israel. Yakub menganggap jalan-jalannya tersembunyi dari Tuhan Perjanjian. Kita mengetahui bahwa sejak ke luar dari kandungan Ribka, sudah terlihat kecenderungan hidup Yakub seterusnya: berusaha merampas, menipu, mengandalkan taktik dan strategi sendiri, "controlling" seakan Tuhan tidak tahu, tidak peduli, tidak terlibat. Deisme dan sekularisme adalah sebab dan akibat. Apabila kita menganggap Allah tidak terlibat, tidak mengendali, tidak hadir penuh dalam realitas, maka jamaklah apabila kita hidup seakan Ia tidak ada, tidak penting, tidak ambil pusing. Ada banyak orang yang terkesan sangat religius, tetapi sepanjang kehidupannya penuh dengan kongkalikong, tipu, TST, pengandalan diri,... yang hanya menelanjangi bahwa sebenarnya yang bersangkutan tidak mengenal Tuhan Perjanjian, YHWH. Untuk terhindar dari jalan hidup Yakub ini, mari kita biasakan hidup dalam doa, bertanya-tanya apakah setiap sikap dan tindak kita sungguh merupakan realisasi dari kehadiran dan tindakan Tuhan, serasi dengan jalan yang Tuhan kehendaki dalam Alkitab. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar