Rabu, 19 Oktober 2016

Theisme

Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. -- Yesaya 40:25-26
Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. -- Kolose 2:15

Sadar atau tidak, aktif atau pasif,  kita terancam dipengaruhi oleh dua paham tentang realitas yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Yang pertama, sebagai orang timur kita dipengaruhi oleh paham pan-teis/pan-en-teis, yaitu anggapan bahwa segala sesuatu ilahi adanya, atau ada di dalam yang ilahi. Misalnya, berbagai kepercayaan takhayul seperti: * ramalan bintang, * hongshui, * hari/tanggal/angka entah baik atau sial, atau kepercayaan mistis naturalis tentang pengaruh batu-batu mineral kepada kepribadian dan keberuntungan, dlsb. Yang kedua, sebagai orang berilmu dan tahu sains, oleh pengaruh de-isme, yaitu anggapan bahwa Tuhan hanya melakukan tindakan penciptaan dan intervensi-intervensi tertentu ke dalam realitas, selebihnya alam semesta dan manusia berjalan sendiri tanpa keterlibatan Tuhan. Berbeda dari kedua paham itu, Alkitab menyaksikan kebenaran yang disebut sebagai theisme (dari kata theos = Tuhan), yaitu bahwa Tuhan mencipta, memelihara, menopang, mengendali segala yang ada dalam kasih dan kuasa-Nya. Ia tidak identik dengan alam, maka alam tidak boleh disembah atau dianggap sebagai pengaruh berkekuatan ilahi pada hidup kita; juga alam dapat dipelajari dalam ilmu dan dikelola melalui sains yang manusia kembangkan. Juga, Ia bukan Tuhan yang jauh yang menarik diri dalam istirahat surgawi-Nya, dan manusia harus berusaha sendiri menguasai realitas. Orang Kristen percaya bahwa Tuhan adalah pemelihara berdaulat atas segala sesuatu, maka pekerjaan, kehidupan berkeluarga, persahabatan, rencana, kesehatan, keilmuan, penggunaan sains/teknologi, rekreasi, pelayanan... seluruh segi kehidupan, kita hidupi dalam doa dan bakti yang bernafaskan iman-harap-kasih di dalam Tuhan. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar