Sabtu, 01 Juni 2013

UJIlah Allah? Atau, diri sendiri?

Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. - Maleakhi 3:10
Mungkin Anda seperti saya, ada masalah dengan cara orang memakai ayat ini secara kurang tepat. Ayat ini - seperti juga semua isi Alkitab lainnya - harus dilihat dalam konteks aslinya. Karena itu, tidak benar bila kita memakai ayat ini secara legalistis. Juga bila kita menjadikan kebiasaan memberi persepuluhan yang legalistis sebagai dasar untuk mengklaim pemliharaan Tuhan.
Namun, dengan tetap waspada tentang penyalahgunaan di atas, janganlah kita luput dari menangkap tekanan kuat yang Allah tegaskan dalam perintah-Nya ini. Tidak pernah ada ayat Alkitab yang mengizinkan kita menguji apalagi memerintahkan kita unutk mencobai Allah. Sikap menguji Allah ini justru mengundang hukuman berat dari Allah atas umat-Nya Israel di padang gurun.
Tetapi, bertolak belakang dari kenyataan tadi, kini Allah sendiri justru yang mengundang umat-Nya untuk mencobai atau menguji Dia, Yaitu, apabila mereka setia dalam bersyukur, dalam mengingat kebaikan-Na, dalam memerhatikan kebutuhan operasional dan para pelayan-Nya di Bait-Nya, maka itu semacam kesempatan untuk menguji atau membuktikan betapa limpah pemeliharaan Allah atas mereka akan mereka alami.
Karena itu, marilah kita awali bulan baru ini dengan menghormati Allah dengan penghasilan kita. Mari terbuka pada pimpinan Roh yang akan mengingatkan dan menaruh dalam hati Anda, ke mana saja baiknya Anda menujukan persembahan Anda dari penghasilan bulan lalu untuk bulan ini. Ini kesempatan untuk bersyukur sekaligus untuk melihat bagaimana Ia tidak akan membiarkan Anda dan keliarga terlantar bila mendahulukan kepentingan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar