Sabtu, 16 Juli 2016

Di bawah bayang-bayang tangan Tuhan


Hari-hariku seperti bayang-bayang memanjang, dan aku sendiri layu seperti rumput -- Mazmur 102:12
Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan (bayang-bayang) tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. -- Yesaya 49:2


Kita pasti pernah mengalami semacam kegelapan dalam hidup, ketika hidup suram dan sedih dan terang seakan menjauh. Dalam perspektif iman, kita disanggupkan menilai kondisi sedemikian sebagai masa untuk kita mengalami penajaman hidup, pembentukan dan pematangan, masa untuk kita mendalamkan akar-akar kehidupan kita. Bayang-bayang gelap terjadi akibat tangan Allah menaungi kita, melindungi kita, memberi kita kondisi untuk tidak terus menerus bergegas dalam hidup, untuk mengembangkan pengandalan kita akan pemeliharaan-Nya. Tuhan tahu kapan dan berapa lama kita perlu berada di bawah bayang-bayang perlindungan-pembentukan-Nya. Para jenderal iman dalam Alkitab -- Yusuf, Daud, Nehemia... berulang kali mengalami bayang-bayang itu dan mereka mengalami pembekalan dan penajaman luar biasa dari Tuhan. Ketika berada dalam bayang-bayang baik untuk kita menunggu dan mengantisipasi terang yang lebih menyeluruh lebih kemilau menjadi bagian dari masa depan hidup kita.


Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kami, kami bersyukur dalam hikmat-Mu Engkau mengatur kapan kami perlu mendalami akar-akar kami agar kelak boleh menghasilkan buah lebih lebat dari kehidupan dan pelayanan kami. Tolong kami tidak mengizinkan dorongan gairah kemanusiaan kami sendiri atau nilai-nilai dunia ini mengkondisikan kami, melainkan percaya penuh pada penyelenggaraan-Mu yang sempurna. Amin.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar