Jumat, 12 Mei 2017

Menyambut atau Mewarisi?

"Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. -- Lukas 6:20
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" -- Markus 10:13-17

Sikap kita terhadap Kerajaan Allah seperti siapa? Seperti anak kecil yang 'menyambut' Yesus atau seperti orang kaya yang berpunya bukan saja harta tetapi juga merasa kaya dan layak moral maka menganggap hidup kekal adalah soal (harfiah: 'mewarisi') dan bukan menyambut? Yang satu mengandaikan keterbukaan kepada anugerah, yang lain mengandaikan hak untuk mendapat penghargaan dari Allah. Betapa kita perlu selalu menguji diri dan memohon pertolongan Roh agar memiliki kesadaran tidak berpunya, tanpa modal dan andil, rendah sampai ke titik nol di hadapan Allah, anugerah-Nya, panggilan-Nya untuk kita terlibat dalam karya Kerajaan, dst. Betapa kita perlu menjaga agar pertambahan, perkembangan, pertumbuhan dalam segi apa pun yang kita alami -- harta, kepandaian, kebaikan moral, perbuatan amal dsb. tidak membuat kita menjadi dangkal dalam mengerti 'baik', tidak menjadikan kita tinggi diri dan hati. 

O Tuhan, kiranya konsep, sikap, pola dan peri laku kami adalah seperti anak kecil yang tanpa modal dan andil apa pun kecuali kelemahan, kesahajaan, keterbukaan penuh akan Engkau, akan Kerajaan-Mu, akan sifat-sifat-Mu, akan karya-karya-Mu untuk mewujud semakin penuh di dalam keseharian kami. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar