Kamis, 18 Mei 2017

Panggil-Memanggil

Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. -- Markus 10:46-52
Mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru (memanggil) kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. -- 1 Korintus 1:2

Dipanggil dan memanggil, memanggil dan dipanggil -- panggil-memanggil -- inilah paparan tentang siapa dan bagaimana orang percaya dalam praktik nyata sepanjang kesehariannya di bumi ini. Begitu Bartimeus anak Timeus mendengar bahwa Yesus sedang lewat segera dari kebutuhan dan kerinduan terdalamnya ia memanggil "Ya Yesus anak Daud -- panggilan mesianis satu-satunya yang keluar dari mulut manusia kepada Yesus menurut catatan Markus dan Lukas -- kasihanilah aku." Ia bukan meminta kemuliaan seperti Yakobus dan Yohanes di nas sebelumnya, bukan juga seperti orang muda kaya yang merasa baik dan layak mewarisi kerajaan Allah, Bartimeus tidak punya apa-apa kecuali kebutaannya dan jubah kepengemisannya. Dari kebutuhan terdalam ini ia memanggil Yesus anak Daud dan memohon belas kasihannya. Kiranya kita pun mencari Tuhan, mendekat Tuhan dari dalam realitas papa kita terdalam tanpa embel-embel keinginan egoisme kita apa pun. Lalu Yesus memanggil dia dan bertanya "Apa yang engkau ingin Aku lakukan kepadamu" - pertanyaan sama yang juga ditujukan kepada dua murid terdekatnya. Bedanya, Ia tidak langsung mengabulkan permintaan mereka sebab ada prasyarat kemartiran yang harus mereka penuhi dulu; sedangkan kebutuhan Bartimeus ini langsung Ia jawab dan kabulkan. Prasyarat untuk pemenuhan kebutuhan (bukan keinginan) hanya satu: iman yang memohon dan menyambut. Beda pula tindakan orang banyak: awalnya mereka berusaha mendiamkan Bartimeus tetapi sesudah Yesus memanggil mereka berbalik mendukung, menguatkan Bartimeus. Inilah juga harusnya peran kita orang percaya dan gereja: bukan menjauhkan orang yang berkebutuhan dari mengetahui, datang dan berseru kepada Yesus melainkan mendukung, mendoakan, menghibur dan menuntun orang untuk sampai kepada Yesus.

Ya Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku.... kasihanilah kami..., bertindaklah memenuhi kebutuhan dan kepapaan kami terdalam ya Anak Daud. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar