Sabtu, 08 Juli 2017

Barak -- Barakah

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." -- Kejadian 12:2-3
Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.-- Mazmur 103:1-5
Berkati orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. -- Lukas 6:28

"Berkat" -- wow, siapa yang tidak ingin. Masa kIni, ini sudah menjadi kata sentral dalam kebanyakan khotbah, tujuan hidup Kristen, bahkan motif dalam menarik orang kepada Injil! Yang dimaksud, pasti Anda setuju -- tidak jauh-jauh dari: umur panjang, banyak rejeki jasmani, keluarga bahagia, sukses di segala bidang hidup dan kerja, di samping tentunya juga (supaya tidak terdengar duniawi) dalam kerohanian. Mengingat "berkat" dan "sukses duniawi" seringkali tumpang tindih, mari kita dalami apakah sesungguhnya berkat dalam ajaran Alkitab itu? Kata kerja memberkati adalah "barak" dan kata benda berkat adalah "barakah." Kata kerja barak atau memberkati bisa berlaku dari Tuhan kepada manusia dan dari manusia kepada Tuhan (yang dalam Alkitab Indonesia dimodifikasi menjadi "memuji"). Coba bayangkan ketika kita sujud sambil menengadah memuliakan (memberkati) Tuhan dan pada saat sama Tuhan merunduk dari ketinggian-Nya ke kerendahan kita memberkati (memuliakan) kita. Begitulah yang terjadi dengan berkat Tuhan kepada Abram ketika Ia memanggil dia untuk memiliki perjalanan hidup dan tujuan hidup dan kenyataan hidup yang dibimbing-Nya. Jika berkat hanya dipahami sebatas kesehatan, kekayaan, keberuntungan, keberhasilan -- pastinya di Haran Abram sudah mengalami itu. Tetapi berkat dalam hal memiliki hidup yang diubahkan Tuhan, dibimbing menuju kebermaknaan baru tentang hidup yaitu sesuatu yang mulia, yang memuliakan Tuhan bahkan sampai juga memuliakan sesama, memuliakan lingkungan manusia dan alam -- inilah berkat, barak, BARAKAH yang dimaksud sepanjang Alkitab dan diawali pertama dalam nas ini. Bayangkan wajah yang bercahaya para orang kudus karena terus menerus hidup dalam terang ilahi -- mau tidak mau cahaya wajah (berkat) itu memberkati (menerangi) orang-orang yang berjumpa/bergaul dengannya. 

Inilah proses berkat: Tuhan menumpangkan tangan-Nya memuliakan kita, kita sujud dalam segala yang kita alami dalam hidup sambil memuliakan (memberkati) Dia, dan mengalami hidup kita diubahkan, diarahkan, dikuatkan, dilengkapi, dimuliakan, dimaknai -- sampai memancar ke orang-orang ke sekeliling kita!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar