Rabu, 25 Juni 2014

Pengakuan yang Benar

Sekalipun kesalahan-kesalahan kami bersaksi melawan kami, bertindaklah membela kami, ya TUHAN, oleh karena nama-Mu! Sebab banyak kemurtadan kami, kami telah berdosa kepada-Mu. - Yeremia 14:7
 Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." - Yohanes 1:29
Ada beberapa kebiasaan pengakuan dosa yang keliru dan harus kita buang. Pertama, menengok ke belakang dan mengulang-ulang pengakuan tentang dosa-dosa lama yang pernah kita akui kepada Tuhan. Berbuat ini sama seperti meragukan kesungguhan Allah mengampuni kita dalam Yesus Kristus. Kedua, mengakui hanya perbuatan salah tetapi tidak mengakui kealpaan kita untuk melakukan perbuatan baik dan kebenaran. Akuilah misalnya, bagaimana hari ini kesempatan untuk menolong, menyatakan kasih, menegur kesalahan orang, membantu pekerjaan orang, dll. tidak kita lakukan. Ketiga, jangan hanya melihat ke perbuatan tetapi buka juga keadaan hati: sifat tidak sabar, egois, serakah, mudah menyerah, dlsb. Keempat, lain dari Yohanes Pembaptis dan para murid zaman Yesus hidup di bumi, kita tidak melihat ke sejarah perbuatan Yesus khususnya di salib saja, tetapi ke kubur kosong, kenaikan, takhta Yesus di surga. Maksudnya, kita membawa dosa perbuatan, dosa tidak berbuat, keberdosaan hati ke hadapan Dia yang sudah sempurna mengerjakan keselamatan, sudah mengalahkan pencobaan, dosa dan maut. Kita tidak hanya memohon pengampunan tetapi mengambil tempat kita dalam Yesus: mati dan bangkit bersama Dia.
Tuhan, dalam doa-doa kami kiranya focus kami bukan ke dalam tetapi kepada-Mu yang telah bangkit, duduk di sebelah kanan Allah dan bersyafaat bagi kesempurnaan pembaruan kami dan umat-Mu seluruhnya di bumi ini. Tolong kami untuk mengambil posisi mati dan bangkit dalam Engkau dalam keseharian kami. Amin.
Barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar