Sabtu, 15 April 2017

Arti Salib Yesus

Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."  -- Markus 10:35-45

Mengapa salib adalah keharusan dan pangkal dari segala karya Kerajaan oleh Yesus? Apa sesungguhnya yang terjadi dalam kematian Yesus? Bagaimana persisnya hubungan Injil Kerajaan dengan salib Yesus? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini telah keluar paling tidak lima teori tentang arti salib Yesus: teori kasih, teori keadilan, teori peperangan, teori penggantian, teori pemuasan. Bila kita cermati terutama dua yang terakhir yang utamanya diyakini oleh kaum Injili terkesan ada benarnya namun cenderung melihat dampak salib dalam perspektif yang agak pribadi, rohani dan bisa cenderung menjadi abstrak bahkan individualistis kurang dampak ke dunia nyata. Yesus menjelaskan kepada para murid-Nya bahwa tujuan-Nya adalah untuk "melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Ini persisnya lawan dari permintaan dua murid inti Yesus -- ingin ada di ring 1 Dia dalam kemuliaan. Inilah juga denyut nadi semua kita yang menunjukkan DNA Adam-Hawa mengalir merambah ke seluruh jaringan sistem hidup kita jasmani-rohani: ingin jadi besar, berkuasa, mulia, kaya, mengatur diri sendiri, otonom, seperti Tuhan. Maka Yesus menegaskan bahwa Ia bukan saja memberi teladan, bukan sekadar memberikan pengampunan, penyembuhan, pelepasan kendati semua itu ada benarnya, Ia mati untuk menebus kita dari hasrat pengilahian diri sendiri itu dan memberi kita kuasa salib -- kuasa penaklukan diri, penyangkalan diri, kuasa mengutamakan orang lain, kuasa menjadi yang terakhir ketimbang yang pertama, kuasa menjadi seperti anak kecil kembali yang sangat terbuka pada pembelajaran Kerajaan Allah dan bukan kerajaan dunia ini, kuasa untuk ada di jalan sempit dan bukan di jalan tol menuju kehancuran kekal. Inilah limpah arti salib sebagaimana yang aslinya Yesus hidupi dan jelaskan sendiri.

TIPS: Apakah kuasa salib bekerja dalam para suami memperlakukan istri, orangtua memperlakukan anak, mantu memperlakukan mertua, bos memperlakukan karyawan, rohaniwan/penatua memperlakukan anggota gereja... (juga sebaliknya)?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar