Kamis, 06 April 2017

Yesus, sang Skandal

Pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. -- 1 Korintus 1:18
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."   Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. -- Markus 6:1-6

Ajaran Yesus yang penuh hikmat dan kuasa, mukjizat ajaib yang Yesus buat -- di tempat asal-Nya, di Nazaret -- memang membuat orang banyak yang mengenal Dia sejak kecil itu terheran-heran, kagum. Tetapi, nah di sini kelebihan Markus dibanding para penulis Injil lainnya, ia satu-satunya menyebut "Ia ini tukang kayu." Dan, kendati semua yang menakjubkan dan meyakinkan yang Ia lakukan itu, dan keadaan takjub itu justru terjadi sementara Yesus sedang mengajar dengan hikmat, tetap saja mereka "ter-skandal/tersandung" (diterjemahkan oleh LAI: "kecewa dan menolak"). Bagaimana bisa dari takjub akan pengajaran dan mukjizat-Nya lalu kesimpulan akhirnya justru ter-skandal dan "tidak percaya"? Karena, "mana mungkin Nazaret mengeluarkan sesuatu yang baik," "orang ini hanya tukang kayu, anak Maria pula (tidak disebutnya Yusuf petunjuk ia sudah mati dan/atau ada pertanyaan besar tentang kebapaan Yusuf atas Yesus)," -- karena sejauh pengamatan mereka di bengkel kayu itu tidak ada gejala keistimewaan-Nya, maka pasti Ia ini mendapat hikmat dan kuasa seajaib itu karena... (dalam pasal terdahulu ada kom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar