Minggu, 14 Agustus 2011

Hidup dalam Mazmur


Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.
Mazmur 119:32
 

Perlu sekitar dua puluh tahun untuk saya dapat mengerti mazmur-mazmur – sebagian karena di awal perjalanan Kristen saya, saya terlalu menekankan pentingnya pengertian benar. Dan tentu saja Mazmur-mazmur tidak berisikan analisis pengertian.

            Mazmur-mazmur berlompatan dari satu topik ke topik lain; sifatnya meditatif dan ungkapan seruan. Formatnya biasanya tidak mengikuti garis argumen ekspositori (seperti yang Paulus lakukan, misalnya). Ketika kita menyembah, kita tidak memusingkan argumen ekspositori. Dan ciri ini membuat saya sukar menempatkan diri pada gelombang yang sama.

            Kesulitan lain untuk saya ialah Mazmur begitu sederhana dan sangat menggebu-gebu. Kebanyakan kebudayaan kita, baik Kristen maupun sekular, mengkondisikan kita untuk tidak membolehkan ungkapan diri tanpa batas di hadapan Allah seperti yang Mazmur modelkan. Dan selama orang menganggap pemazmur semacam orang yang kurang beradab sebab mereka mengungkap diri mereka sedemikian penuh hati dan bahkan dengan kuat, ia akan merasa sukar menempatkan diri dalam Mazmur. Itu masalah saya dulu.

            Saya bersyukur bahwa sesudah beberapa waktu saya makin merasa serasi dengan Mazmur dan saya yakin memang seharusnya begitu. Hidup dalam mazmur menolong jiwa kecil berubah menjadi besar, dan hal itu harus semua kita dambakan.


Sebagai bagian dari saat teduh Anda dengan Allah, nyanyikan satu-dua mazmur yang telah dijadikan nyanyian; banyak lagu mazmur yang baik sekali untuk menyiapkan kita memasuki penyembahan.

Tuhan, besarkan pengertianku melalui bagian Firman-Mu ini.

Dikutip dari Buku: Bapa Surgawi Mengasihimu - karngan Dr. James I. Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar