Senin, 22 Agustus 2011

Kesukaan melalui Mengasihi Sesama


Lemparkanlah rotimu ke air… Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang.

Pengkhotbah 11:1-2



Rahasia kedua untuk bersukacita ialah mengasihi sesama (11:1-6). Ayat kunci di atas menggambarkan tangan terbuka yang murah hati yang melihat kebutuhan di sekitar dan menerima risiko untuk berusaha memenuhinya. Anda melempar roti ke air. Anda memberikan kepada orang yang dengan perhitungan manusia tidak mungkin mengembalikan. Ingat perumpamaan talenta tentang orang yang begitu takutnya kehilangan apa yang ia punya, hanya mengubur talentanya? Ketika tuannya pulang, ia tidak dipuji seperti yang ia harapkan, tetapi dikecam keras dan dinilai telah tidak setia. Dengan tidak berbuat apa-apa supaya tidak menanggung risiko apa pun, orang itu tidak mencapai apa-apa; dan Tuhan tidak memberi perhatian apa pun kepada murid yang tak berbuat apa-apa.

            Harus ada luapan gairah yang riil, kesediaan nyata untuk mengambil risiko, sampai kita bekerja dan menolong serta melayani orang lain. Orang Kristen sejati akan kedapatan selalu melakukan hal-hal yang terkesan tidak bijak demi melayani orang lain. Orang yang bijak-duniawi akan berkata: “Anda buat itu, Anda pasti bangkrut. Anda buat itu, lalu apa jadinya keluarga Anda? Atau reputasi Anda” Tetapi komentar begitu bukan semangat hati-lapang, tangan-terbuka, kemurah-hatian yang berani memikul risiko yang Tuhan inginkan dari kita (Luk. 6:30). Kita tidak boleh bertanya apakah ada cukup cadangan makanan di lemari es kita untuk menjamin tindakan kita menolong orang lapar. Kita harus melakukan itu karena ada orang yang membutuhkan, bahkan jika untuk itu kita sendiri harus jadi lapar, sebab itulah sikap yang harus ada dalam kita: semangat untuk bersedia memperluas jangkauan diri kita bahkan sampai berlebihan untuk memenuhi kebutuhan sesama kita. Orang Kristen perdana memiliki semangat itu (Kis. 2:44-45; 4:34-35). Kita harus memilikinya juga.



Bakarlah jembatan di belakang Anda agar tidak ada kemungkinan lain selain maju. Lakukan itu agar Anda dapat memiliki semangat kasih yang berisiko, nekat, dan aktif.

Tuhan, tolongku untuk bebas, terbuka tangan, murah hati, dan bebas mengasihi seamaku.

Dikutip dari buku Bapa Surgawi Mengasihimu oleh Dr. James I. Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar