Jumat, 05 Agustus 2011

Hukum dalam Hati

"Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah. "
(Mazmur 37:31).

Tempatkan hukum taurat dalam hati, maka keseluruhan manusia menjadi benar. Inilah tempat di mana taurat harus ada; sebab dengan demikian ia terletak, bagaikan meja sajian dalam kemah sebahyang, di tempat ia seharusnya ada. Di dalam kepala ia menimbulkan tanda tanya, di bahu ia membebani, di hati ia menopang.

Perhatikan pilihan kata yang dipakai di sini, “taurat Allahnya!” Ketika kita mengenal TUHAN sebagai Allah kita sendiri taurat menjadi kemerdekaan bagi kita. Allah beserta kita dalam perjanjian membuat kita berhasrat untuk menaati kehendakNya dan berjalan dalam printahNya. Apakah aturan ini aturan Bapa saya? Maka saya bersuka di dalamnya.

Kita di sini dijamin bahwa manusia yang berhati taat akan ditopang dalam setiap langkah yang ia ambil. Ia akan melakukan hal yang benar, dan sebab itu melakukan yang bijak. Tindakan kudus selalu adalah tindakan yang paling berhikmat, meski saat ia dilakukan bisa terkesan tidak demikian. Kita berjalan sepanjang jalan raya pemeliharaan dan anugerah Allah ketika kita tetap dalam jalan tauratNya. Firman Allah tak pernah salah memimpin seorang jiwa pun; arahannya yang jelas agar kita berjalan dengan rendah hati, adil, mengasihi, dan takut akan TUHAN, selalu merupakan kata-kata hikmat untuk membuat jalan kita berhasil sebagai aturan kekudusan yang membuat jubat kita bersih. Ia yang berjalan benar, berjalan pasti.

Dari Faith's Checklist oleh Charles H. Spurgeon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar