Rabu, 07 November 2012

Saat Pengujian


Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah. - Kejadian 45:7-8
 

Yusuf belia dijual ke perbudakan di Mesir di mana karena fitnah berbisa istri Potifar, ia dipenjarakan – meski kemudian ia bangkit menjadi orang terkemuka. Untuk maksud apakah Allah dalam hikmat-Nya merancang semua itu?

            Sejauh menyangkut pribadi Yusuf sendiri, jawabnya diberikan dalam mazmur, firman Tuhan menguji (membenarkan) (Mzm. 105:19). Yusuf diuji, dimurnikan, dan didewasakan; semasa ia dijadikan budak dan dipenjara itu Yusuf diajar untuk fokus pada Allah, untuk tetap gembira dan penuh kemurahan dalam keadaan yang membuat frustrasi, dan untuk bersabar menantikan Tuhan.

            Seringkali Allah memakai kesukaran untuk mengajarkan hal-hal tadi. Sejauh menyangkut kehidupan umat Allah, Yusuf sendiri memberikan jawaban untuk pertanyaan kita ketika ia menyingkapkan jatidirinya kepada para saudaranya yang bingung (Kej. 45:4-15). Teologi Yusuf sama sehat dan dalamnya seperti kasihnya. Sekali lagi kita diperhadapkan dengan hikmat Allah yang mengatur peristiwa-peristiwa kehidupan manusia untuk maksud rangkap: pengudusan pribadi orang bersangkutan, dan pemenuhan pelayanan yang Ia tetapkan serta pelayanan dalam hidup umat Allah.

 
Doakan seseorang yang sedang memikul masalah berkepanjangan – agar hasilnya baik dan secepat mungkin.

Buat daftar saat-saat ketika Allah dan firman-Nya menguji Anda. Apa yang telah Anda pelajari? Bagaimana Anda mensyukuri Allah atas kebaikan yang keluar darinya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar