Senin, 28 Maret 2016

Ia telah mati, dikubur, dan ...

Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit. -- Mazmur 89:2-3

Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. -- 2 Korintus 5:19
O Allah, sejak kemarin kami mengingat banyak hal yang jahat-keji-ngeri yang terjadi atas Putra-Mu: Ia dikhianati, disangkali, disiksa, dihina, disalibkan dan dikuburkan. Tetapi firman-Mu membuat kami mengerti dalam ketakjuban bahwa inilah kasih-Mu yang Mahabesar yang membuat Yesus mengalami salib, untuk mati bagi kami -- tetapi bukan hanya untuk kami tetapi juga untuk semua. O Yesus terima kasih Engkau telah menjadi benih yang mati, dikubur, membusuk agar hidup-Mu bertunas, mekar-membesar dalam Gereja-Mu yang sejati. Salib-Mu kiranya bukan sekadar hiasan bagi kami teetapi prinsip kekuatan dan kemuliaan hidup sejati. Amin.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar